Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp3,5 miliar akibat pemadaman listrik sebagian pelanggan di Jakarta dan Banten, Senin (18/9). Juru bicara PLN Muljo Adji di Jakarta, Selasa, mengatakan, nilai kerugian itu dihitung dari kehilangan potensi pendapatan akibat pemadaman daya hingga 1.100 MW yang terjadi selama beberapa jam tersebut. Pada Senin pukul 13.22 WIB terjadi pemadaman listrik di wilayah Banten dan Jakarta karena kerusakan Pemutus Tenaga (PMT) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV arah Gandul di Gardu Induk (GI) 150 kV Petukangan. Pemadaman terjadi di sebagian Tangerang, sebagian besar Jakarta Barat, sebagian Jakarta Selatan dan sebagian Jakarta Pusat. Sedangkan daerah Jakarta Utara, Jakarta Timur, sebagian Jakarta Selatan, Bekasi dan Depok tidak mengalami pemadaman karena masih dipasok Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV melalui GI 500 kV Gandul, Cawang, Bekasi dan Cibinong serta dari PLTGU Priok dan PLTG Muara Tawar. Gangguan PMT tersebut mengakibatkan SUTT 150 kV Petukangan-Gandul sirkit 1 & 2 terbuka (trip) sehingga pasokan listrik dari GI 150 kV Gandul terputus. Dengan terputusnya pasokan listrik dari GI 150 kV Gandul, maka Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Kembangan-Duri Kosambi yang dipasok dari GI 150 kV Kembangan mengalami beban lebih, sehingga secara otomatis PMT-nya terbuka (trip). "Hal ini mengakibatkan pasokan listrik untuk sebagian Jakarta dan sebagian Tangerang dengan beban 1.100 MW, tidak mampu dilayani pembangkit listrik Muara Karang yang kemampuannya pada saat terjadi gangguan hanya sebesar 600 MW," jelas Muljo. GI yang mengalami pemadaman sebanyak 14 unit dan secara bertahap GI tersebut dipulihkan mulai pukul 13.57 WIB sampai dengan pukul 15.59 WIB. Sementara, pemulihan listrik konsumen dilaksanakan secara bertahap mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan Selasa pukul 01.00 WIB yang disesuaikan dengan kemampuan penyaluran dari GI 150 kV Gandul-Petukangan 1 (satu) sirkit dan pemulihan pembangkit di Muara Karang. Pada Selasa pukul 08.26 WIB, gangguan di GI 150 kV Petukangan telah normal, sehingga pasokan listrik dari GI 150 kV Gandul ke arah GI 150 kV Petukangan juga pulih kembali. Muljo mengatakan, gangguan itu tidak terlepas dari terjadinya perubahan karakteristik beban dari malam hari ke siang hari dan juga menghemat pemakaian BBM.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006