Banda Aceh (ANTARA News) - Sekitar 1.000 massa korban tsunami dari berbagai barak (hunian sementara) di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Selasa malam, menduduki Kantor Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias di Lueng Bata, Banda Aceh, serta menyandera pimpinan lembaga tersebut karena tuntutan mereka belum dikabulkan. Wartawan ANTARA Banda Aceh, Selasa malam, melaporkan, seribuan massa yang tergabung dalam Forum barak (Forak) pimpinan Panji Utomo tersebut sejak pukul 19.30 WIB mendatangi kantor BRR dengan menggunakan truk dan becak mesin. Pendudukan kantor tersebut merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya dimana seribuan massa juga melakukan aksi unjuk rasa dan menuntut BRR memperhatikan korban tsunami yang sampai saat ini belum juga mendapat rumah permanen. Ada beberapa tuntutan para korban tsunami tersebut, yakni bantuan rumah, bea siswa anak yatim, dan pemberdayaan ekonomi. Sebelum kedatangan massa, sejumlah perwakilan korban telah melakukan pertemuan dengan Kepala BRR Aceh-Nias, Kuntoro Mangkusubroto pada pukul 15.00 WIB. Namun, dalam pertemuan tersebut sepertinya tidak dicapai kata sepakat, sehingga Forak mengerahkan massa untuk datang ke BRR. Akibat aksi tersebut, sebagian pegawai, khususnya jajaran pimpinan hingga pukul 22.00 WIB masih bertahan di kantor, sementara pegawai wanita pada pukul 20.00 WIB telah pulang dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Menurut informasi, pihak Forak akan menyadera para pimpinan BRR dan tidak boleh meninggalkan kantor sampai tuntutan mereka dipenuhi. Sementara itu, aparat kepolisian berjaga-jaga dengan mengerahkan mobil anti huru hara. Sejumlah mobil mewah yang diparkir di halaman kantor BRR tersebut menjadi tempat duduk para massa. Koordinator aksi, M Yusuf menyatakan, pada prinsipnya tuntutan Forak telah dipenuhi oleh BRR yang ditulis dalam surat pernyataan, diantaranya pengadaan perumahaan segera dibangun, pemberdayaan ekonomi, pengurus barak akan menjadi bagian dari BRR dan akan diberi intensif. Surat pernyataan perjanjian tersebut ditandatangani oleh Ketua Badan Pelaksana BRR Aceh-Nias, Kuntoro Mangkusubroto.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006