Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan optimis pelaksanaan Infrastructure Summit II pada November 2006 akan berhasil menarik investasi dalam bidang infrastruktur ke Indonesia. "Kami percaya bahwa Indonesia akan berhasil melaksanakan konferensi infrastruktur kedua dalam waktu kurang dari dua bulan yang dilaksanakan dengan persiapan yang lebih baik dan dalam situasi lingkungan investasi yang secara mendasar lebih kuat," kata Ketua Komite Kelistrikan Kadin Indonesia, Palbakti S. Ludin, di Jakarta, Rabu. Kadin mengakui bahwa masih banyak yang harus dilakukan bersama antara pemerintah, DPR, dan Kadin dalam rangka memperbaiki iklim investasi, terutama di bidang infrastruktur. Ia menyatakan pihaknya kecewa melihat peringkat Indonesia pada "Doing Business Index" yang baru diterbitkan oleh Bank Dunia. "Tetapi hal ini seharusnya lebih berguna untuk membuat kita bekerja lebih keras untuk berubah, daripada hanya dijadikan sebagai indikator bagi investor luar negeri," katanya. Ia mengakui upaya untuk memperbaiki iklim investasi, termasuk yang berkaitan dengan perbaikan berbagai prosedur administrasi yang dihadapi para investor dan pengusaha berkaitan dengan masalah korupsi, bukanlah isu jangka pendek. "Itu membutuhkan perubahan yang luas dari sektor publik dan kelanjutan bantuan pembangunan kapasitas dari kawan dan mitra luar negeri," katanya. Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan pihak DPR untuk membuat rancangan UU tentang Investasi dan UU tentang Perpajakan. "Kami telah menyampaikan pandangan secara jelas dan kami tahu para investor akan memperhatikan secara seksama untuk melihat hasil pembahasan UU itu," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006