Pengawas harus waspada selama pemantauan (proses) perhitungan suara."
Ponorogo (ANTARA News) - Calon Presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo atau Jokowi mengimbau pada seluruh kader dan simpatisan PDIP agar memantau proses perhitungan suara pemilu untuk meminimalisir kecurangan, terutama saat distribusi surat suara dari PPS ke PPK.

"Pengawas harus waspada selama pemantauan (proses) perhitungan suara," pesan Jokowi saat memberi pembekalan 253 tim pengawas PDIP Kabupaten Ponorogo di Ponorogo, Jawa Timur, Senin.

Kecurangan dalam pemilu, lanjut dia, biasanya terjadi saat pelaporan jumlah suara dari TPS (tempat pemungutan suara) hingga PPK (panitia pemungutan tingkat kecamatan).

Gubernur DKI Jakarta yang diusung sebagai calon presiden PDIP itu mengisyaratkan percaya diri partainya bakal menang dalam pemilu legislatif, 9 April.

Namun ia kembali mengingatkan bahwa kemenangan yang sudah di depan mata tersebut bisa sirna jika pemantauan tidak dilakukan secara ketat, sejak dilakukan coblosan, perhitungan, hingga rekapitulasi suara dari TPS ke PPS serta PPK.

"Mari kita menangkan caleg PDIP," ujarnya. Disampaikan Jokowi, semakin banyak kader PDIP yang menjadi anggota dewan (DPR/DPRD), semakin mudah ia saat menjadi presiden nanti dalam menata negara Indonesia.

Jokowi yang datang terlambat beberapa jam dari jadwal semula di Kota Reog hanya beberapa saat memberi sambutan dan pembekalan terhadap 253 saksi PDIP Ponorogo.

Tiba sekitar pukul 14.00 WIB, Jokowi yang tiba dari rangkaian safari politik di Ngawi dan Magetan langsung mendapat sambutan hangat ratusan kader PDIP Ponorogo.

Warga sempat berebut salaman dan foto bersama Jokowi. Setelah kurang lebih 30 menit memberi pembekalan dan bersalaman dengan massa pendukungnya, Jokowi lalu berpamitan untuk melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Pacitan.

Kedatangan Jokowi di daerah pemilihan (dapil) VII diyakini calon anggota DPR RI, Geng Wahyudi akan mendongkrak perolehan suara PDIP di daerah kantong suara Partai Demokrat tersebut, termasuk di Pacitan yang notabene kota kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhyono.

"Bagaimanapun, kedatangan pak Jokowi akan ikut mendongkrak popularitas dan perolehan suara caleg PDIP di Dapil VII ini," kata Geng Wahyudi usai kunjungan Jokowi di Ponorogo.

Sebagaimana pernyataan Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, Dapil VII menjadi dapil istimewa yang mendapat perlakuan khusus dari partainya, karena faktor keberadaan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

Meski tidak menyebut nama spesifik, Basarah saat berorasi di hadapan ribuan massa PDIP Trenggalek menyebut keberadaan caleg dengan kekuasaan luar biasa (Ibas) dikhawatirkan bakal mempengaruhi perolehan suara partai mereka.

Karenanya, Ahmad Basarah berpesan agar seluruh kader dan simpatisan, khususnya tim pengawas PDIP agar melakukan pemantauan proses perhitungan suara secara ketat sejak dar TPS, PPS hingga PPK dan KPU kabupaten. (SAS)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014