(Usaha-usaha lalu) menjurus pada pembekuan kontak politik Rusia-Ukraina, suatu kepusingan antara NATO dan Rusia ... mengarah pada perpecahan dalam masyarakat Ukraina."
Moskow dan Kiev (ANTARA News) - Rusia memperingatkan Ukraina terhadap integrasi dengan NATO Selasa, dengan menyatakan usaha-usaha Kiev sebelumnya untuk lebih dekat dengan blok itu telah memperburuk hubungan dengan Rusia dan menyebabkan masalah antara Moskow dan aliansi pertahanan itu.

"(Usaha-usaha lalu) menjurus pada pembekuan kontak politik Rusia-Ukraina, suatu kepusingan antara NATO dan Rusia ... mengarah pada perpecahan dalam masyarakat Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Rusia sementara para menteri luar negeri anggota NATO bersidang di Brussel, lapor Reuters dan AFP..

Diperingatkan bahwa masa depan hubungan ekonomi antara Moskow dan Kiev "akan bergantung banyak pada aksi yang diambil Ukraina dalam kebijakan luar negerinya".

Pernyataan tersebut menggarisbawahi sensitivitas Rusia terhadap kontak-kontak antara NATO, bekas musuh Perang Dingin Moskow dan Ukraina.Hubungan Rusia dengan Ukraina telah memburuk sejak penggulingan Viktor Yanukovich dari kursi presiden pada 22 Februari. Yanukovich memperoleh dukungan dari Moskow.

Moskow melihat Ukraina, bekas republik Soviet, sebagai bagian dari lingkungan pengaruh tradisionalnya dan menginginkan kalusul netralitas dicakup dalam konstitusi Ukraina untuk mencegahnya bergabung dengan NATO.

Ukraina menginginkan keanggotaan NATO selama pemerintahan Presiden Viktor Yushchenko dari 2005 hingga 2010. Kremlin telah berusaha, dimana mungkin, untuk membuat negara-negara penyangga antara Rusia dan NATO.


Pelatihan Militer

Parlemen Ukraina pada Selasa menyetujui sejumlah pelatihan militer gabungan dengan negara NATO, yang menempatkan pasukan Amerika Serikat berada dekat dengan pasukan Rusia di semenanjung Krimea.

"Itu kesempatan baik untuk membangun angkatan bersenjata kita," kata penjabat Menteri Pertahanan Mykhailo Koval kepada anggota parlemen Verkhovna Rada menjelang pemungutan suara 235 setuju tanpa ada yang menentang.

Keputusan itu dibuat saat menteri luar negeri NATO berkumpul di Brussels untuk menghadiri pertemuan dua hari, yang didominasi menyangkut peningkatan kekuatan pasukan Rusia belum lama ini di dekat Krim, yang pejabat AS perkirakan mencapai sekitar 40.000 tentara.

NATO telah berusaha memperkuat perbatasan timurnya setelah Rusia mengambil alih semenanjung Laut Hitam Ukraina dan di tengah-tengah kekhawatiran tentang kebijakan luar negeri Rusia yang berani.

Rusia Senin melaporkan penarikan satu batalyon sekitar 500 sampai 700 personil dari daerah perbatasan dalam satu tindakan yang Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier sebut "satu tanda kecil bahwa ketegangan mulai mengendur".

Ukraina bukan anggota NATO dan para pemimpin baru dukungan Barat itu berikrar akan mendorong bagi hubungan lebih erat dengan aliansi militer yang berpusat di Brussels-- satu blok yang Moskow anggap sangat tidak percaya sejak Perang Dingin.

Tetapi negara bekas Soviet itu membentuk satu "kemitraan tersendiri" dengan Aliansi itu tahun 1997 dan telah melakukan pelatihan militer gabungan dengan negara-negara anggotanya sejak itu.

Pelatihan yang disetujui Selasa itu akan diselenggarakan di Ukraina dalam dua pelatihan militer dengan AS musim panas ini yaitu Rapid Trident dan Sea Breeze-- yang memicu kegelisahan di Rusia dalam tahun-tahun sebelumnya.

Ukraina berencana akan melakukan dua pelatihan tambahan dengan anggota NATO Polandia serta operasi darat gabungan dengan Moldova dan Rumania.

Pelatihan Sea Breeze terutama membuat marah Moskow karena dilakukan di Krimea-- pangkalan Armada Laut Hitam Rusia.

Pelatihan itu dalam beberapa tahun belakangan ini dilakukan dekat pelabuhan Laut Hitam, Odessa di mana Ukraina juga memiliki satu pangkalan angkatan laut.


Penerjemah: Mohamad Anthoni

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014