Batam (ANTARA News) - ASEAN saat ini telah sepakat menghapuskan tarif bea masuk atas hampir 4.000 produk berdasarkan 8 digit HS (harmonized system, nomor spesifikasi barang) pada tahun 2007, dalam bagian rencana mempercepat pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN dari 2020 menjadi 2015. Dengan demikian, ujar Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Depdag Herry Soetanto, di Batam, Kamis, pada tahun depan, 80 persen dari total "tariff line" di ASEAN akan menjadi nol persen, sesuai dengan skema tarif preferensi umum (common effective preferential tariff/ CEPT). Berbicara mewakili Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam Lokakarya Mewujudkan Integrasi Ekonomi ASEAN yang dilaksanakan bersama Otorita Batam, ia berharap dunia usaha bisa memanfaatkan program tersebut guna meningkatkan perdagangan di antara negara-negara Asia Tenggara. Herry mengedepankann pula bahwa para kepala negara Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dijadwalkan bertemu di Cebu, Filipina, Desember 2006 untuk mengesahkan percepatan pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA/AEC) menjadi 2015. Sebelumnya, Bali Concord II, 7 Oktober 2003 mengamanatkan pembentukan AEC tahun 2020 yang akan dicapai dengan tiga pilar kerjasama di bidang keamanan (ASC/ASEAN Security Community), ekonomi (AEC/ASEAN Economic Community), dan sosial-budaya (ASCC/?ASEAN Socio-Cultural Community). Proses percepatan integrasi ekonomi ASEAN terus dilakukan dan khusus mengenai perundingan 11 sektor prioritas akan dituntaskan berikut berbagai pelaksanaannya dalam pertemuan anggota di Sekretariat ASEAN-Jakarta, Oktober 2006 untuk dibawa ke Cebu. Ke-11 prioritas dalam bagian integrasi ASEAN di bidang perdagangan, jasa dan investasi tahun 2010, mencakup sektor otomotif, produk berbasis kayu, tekstil dan produk tekstil, produk berbasis pertanian, perikanan, elektronik, e-ASEAN, perawatan kesehatan, perhubungan udara serta kepariwisataan. Satu sektor yang baru saja disepakati untuk dijadikan sektor prioritas yaitu logistik. "Seluruh sektor prioritas itu akan menjadi motor penggerak proses integrasi ekonomi ASEAN," kata Herry. Dalam menuju Cebu, Gugus Tugas Tingkat Tinggi Integrasi Ekonomi ASEAN (HLTF AEC) yaitu forum pejabat-pejabat tinggi ASEAN dijadwalkan bertemu di Palembang 28-29 Oktober tahun ini untuk membuat rekomendasi kepada menteri-menteri ekonomi ASEAN. Salah satu rekomendasi HLTF sebelumnya yang telah disepakati para menteri ekonomi Asia Tenggara dan akan diajukan pengesahannya oleh para kepala negara ASEAN di Cebu adalah percepatan pembentukan MEA/AEC. Pasar tunggal ASEAN Herry mengemukakan dunia usaha sebagai ujung tombak dalam proses pelaksanaan integrasi ekonomi ASEAN dengan AEC harus menjadi subyek dan aktif memberi berbagai masukan pengembangan kebijakan program interghrasi yang tertuang di masing-masing roadmap. AEC bertujuan menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan "production base" di dalam perdagangan global sehingga melalui integrasi ekonomi bisa berperan dalam perdagangan global. Tujuan akhir AEC sebagaimana dituangkan dalam Bali Concord II adalah menjadikan ASEAN yang stabil, makmur, berdaya saing tinggi dengan aliran bebas atas berbagai barang dan jasa, investasi dan aliran modal yang lebih bebas, pembangunan yang lebih pantas (equitable) dan pengurangan perbedaan tingkat kemiskinan dan sosial ekonomi di tahun 2020. (*)

Copyright © ANTARA 2006