Kiev (ANTARA News) - Badan keamanan negara Ukraina Sabtu mengatakan pihaknya menahan 15 orang yang diduga berencana menggulingkan pemerintah di daerah timur yang penduduknya berbahasa Rusia dan menyita ratusan senapan, granat dan bom api.

Badan keamanan itu mengatakan mereka yang ditahan itu berencana akan melakukan kekacauan di daerah Luhanask yang, seperti halnya banyak daerah timur Ukraina tegang sejak penggulingan mantan presiden Viktor Yanukovych yang pro-Rusia Februari lalu.

Kelompok penyerang itu berencana akan melakuan serangan bersenjata untuk merebut kekuasaan melalui intimidasi pada penduduk yang tenang dan menggunakan senjata-senjata dan bahan-bahan peledak," kata badan yang memiliki fungsi-fungsi intelijen dan kebijakan itu dalam satu pernyataan.

Penduduk Ukraine timur sebagian besar terdiri atas warga yang menggunakan bahasa Rusia yang secara budaya dekat dengan Rusia. Daerah-daerah mereka menjadi daerah rawan bagi konfrontasi antara kedua negara sejak Yanukovich melarikan diri setelah beberapa bulan aksi protes terhadapnya.

Ketegangan meningkat sejak Rusia menganeksasi wilayah Krimea Ukraina Maret, satu tindakan yang menimbulkan konfrontasi terbesar antara Rusia dan Barat sejak berakhirnya Perang Dingin.

Para pengujuk rasa pro-Rusia melakukan pawai di kota-kota Ukraina selatan dalam beberapa pekan belakangan ini, tidak jauh dari perbatasan dengan Rusia di mana Moskow menempatkan pasukan dan menambah jumlah mereka mencapai puluhan ribu personil.

Kiev menuduh Rusia mengirim para warga Rusia ke Ukraina untuk melakukan kerusuhan di daerah-daerah timur dan selatan dan melakukan pengawasan lebih ketat di perbatasannya dengan Rusia.

Badan Keamanan Federal Rusia awal pekan ini mengatakan pihaknya menahan 25 warga Ukraina yang diduga sedang mempersiapkan serangan di daerah-daerah selatan dan tengah negara itu.

Pasukan keamanan Ukraina mengatakan pihaknya telah melakukan penahanan di Luhansk dan tujuh daerah lainnya dan menyita 300 senapan otomatis, satu meriam anti-tank dan sejumlah besar granat, bom bensin dan parang.
(H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014