Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menempati peringkat 50 dari 125 negara dalam Indeks Daya Saing Global tahun 2006-2007 hasil survei World Economic Forum (WEF), naik dibandingkan posisi tahun lalu yang berada pada peringkat ke-69 dari 107 negara. "Secara resmi laporan hasil survei tersebut akan diluncurkan pada 29 September mendatang," kata Staf Ahli Ketua Umum Kadin Indonesia, Dr Tulus Tambunan, di Jakarta, Kamis, saat memaparkan hasil survei tersebut. Survei WEF di Indonesia yang dilakukan bekerjasama dengan Kadin Indonesia tertuang dalam laporan tahunan WEF berjudul The Global Competitiveness Report 2006-2007. Dalam survei tersebut, peringkat pertama ditempati oleh Swiss, disusul peringkat kedua Finlandia dan ketiga Swedia. Peringkat selanjutnya berturut-turut ditempati Denmark, Singapura, Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman, Belanda dan Inggris. Negara ASEAN lainnya, Malaysia dan Thailand masing-masing menempati posisi ke 26 dan 35. Untuk laporan 2006-2007, menurut Tulus Tambunan, survei di Indonesia dilakukan pada tahun 2005 dengan responden adalah para pengusaha yang menjadi pimpinan perusahaan atau CEO. Pada tahun ini, jumlah responden yang disurvei sebanyak 200 perusahaan dari semua skala usaha yang ada di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Sementara yang merespon ada 123 perusahaan, kata Tulus yang menangani survei WEF di Indonesia. Dari hasil survei, lanjutnya, ada sejumlah permasalahan yang dianggap pengusaha menjadi kendala utama bagi daya saing investasi di Indonesia. Masalah terbesar, menurut mereka, adalah keterbatasan prasarana. "Sekitar 20 persen dari 123 pengusaha menilai, kualitas jalan raya, transportasi, kereta api dan fasilitas telekomunikasi dan listrik di bawah nilai rata-rata atau buruk," kata Tulus. Masalah selanjutnya yang menurut pengusaha menjadi hambatan adalah birokrasi pemerintah yang tidak efisien. Hal ini berakibat munculnya biaya tinggi dan ketidakstabilan politik. Selain itu, kebijakan pemerintah yang tidak konsisten serta aturan perpajakan yang tidak kondusif juga dirasakan menjadi kendala bagi pengusaha untuk berinvestasi di Indonesia. Tulus menyatakan, daya saing dalam pengertian survei WEF adalah daya saing suatu negara atau ekonomi, bukan daya saing suatu produk.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006