Kupang (ANTARA News) - Rumah Tahanan (Rutan) Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat, sekitar pukul 09.00 Wita, dibobol massa simpatisan Tibo Cs (Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marianus Riwu), sehingga sebanyak 190 orang napi dan tahanan kabur. "Tahanan kabur karena ada pengrusakan pintu utama dan blok tahanan yang dilakukan massa simpatisan Tibo Cs. Sebagian ruang penjara dibakar massa," kata Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Hukum dan HAM Provinsi NTT, Soetomo Rahardjo, di Kupang, usai menerima laporan dari Belu. Rahardjo juga telah menjelaskan insiden tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awaludin, melalui telepon selular. Menurut dia, tindakan anarkis itu terjadi setelah massa simpatisan Tibo Cs menyerbu Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Atambua dan merusakkan kantor itu serta membakar rumah dinas Kepala Kejari Belu beserta mobil dinas yang diparkir di garasi. Letak Kantor Kejari bersebelahan dengan rumah dinas Kajari Belu itu hanya berjarak lima meter. Ribuan simpatisan Tibo Cs yang makin beringas itu kemudian bergerak menuju Rutan Atambua. Dalam perjalanan mereka melempari rumah dinas Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Atambua hingga rusak lalu menyerbu Rutan Atambua. Rahardjo mengemukakan tindakan anarkis di Rutan Atambua itu terjadi setelah massa menyerbu masuk Lapas Atambua yang hanya dijaga empat orang sipir penjara selaku petugas piket. Kobaran api sejumlah di ruang tahanan ikut memacu para napi dan tahanan titipan polri dan kejaksaan yang sedang berada di ruang umum untuk kabur meninggalkan lapas. Seorang sipir penjara yang berupaya menghalau massa malah menjadi korban kekerasan hingga dilarikan ke rumah sakit, sementara aparat keamanan TNI dan Polri tidak banyak membantu karena keterbatasan personel. "Hanya 15 orang dari total 205 napi dan tahanan yang memilih bertahan di lapas. Itu pun karena berada dalam blok tahanan yang tidak sempat disentuh massa yang menyerbu masuk lapas," ujar Rahardjo. Ia menambahkan kerusakan akibat kerusuhan yang ditimbulkan massa simpatisan Tibo Cs di Rutan Atambua cukup parah karena sejumlah bangun dibakar. Menurut dia, semestinya aksi pembobolan Rutan Atambua tidak terjadi jika diantisipasi secara baik oleh aparat keamanan, karena beberapa jam sebelum penyerbuan ke Rutan Atambua, massa simpatisan Tibo Cs sudah terlihat berkumpul dan diketahui hendak menuju Kantor Kejaksaan Belu dan Rutan Atambua. Ia mengimbau para napi dan tahanan yang kabur dari Rutan Atambua agar menyerahkan diri kepada pihak berwajib. "Tidak mesti di Rutan Atambua, boleh saja serahkan diri di rutan lainnya dalam wilayah NTT karena akan dilakukan upaya pengejaran setelah kondisi keamanan di Belu membaik," ujarnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006