Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jawa Barat menjamin soal Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas dan sekolah sederajat tidak bocor, demikian pula dengan kunci jawabannya.

"Kapolisian menjamin bahwa tidak ada kebocoran soal ujian, sehingga kunci jawaban yang beredar hanya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Kombes Pol Martinus Sitompul di Bandung, Senin.

Dia mengimbau agar peserta UN tidak terpengaruh peredaran kunci jawaban soal UN dan tetap fokus mengerjakan ujian dengan kemampuan sendiri.

"Tetap fokus dan percaya diri, jangan hiraukan isu kunci jawaban karena isinya tidak benar," katanya.

Ia meminta peserta didik tidak menyia-nyiakan proses belajar mengajar selama hampir tiga tahun.

"Selama enam semester menempa diri, maka akhirnya harus menentukan sendiri kemampuan. Jangan sekali-kali berharap ada kunji jawaban soal UN, jangan berfikir instan," katanya.

Ia menambahkan, Kepolisian Daerah Jawa Barat mengerahkan 14.898 personel untuk mengamankan pelaksanaan UN SMA dan sekolah sederajat, termasuk di antaranya mengawal dan menjaga soal UN.

Selain mengawasi distribusi soal UN, polisi juga memantau dan mengantisipasi kemungkinan adanya kecurangan UN.

Martinus menyebutkan jumlah peserta UN tingkat SMA, Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah di Jawa Barat sebanyak 447.448 siswa yang tersebar di 3.081 lokasi.

Selain mengerahkan petugas untuk mengamankan pelaksanaan UN, polisi menurunkan personel untuk mengawal pengiriman soal ujian dan mengamankan titik bongkar soal ujian.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014