Kupang (ANTARA News) - Jenazah Dominggus da Silva diperkirakan akan tiba di Maumere, ibukota Kabupaten Sikka di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (25/9) untuk dimakamkan di samping pusara ayahnya di kota itu. "Situasi ini diperkirakan akan mengalami ketegangan sehingga Mabes Polri memandang penting untuk mengirim 158 personel Brimob dari Kelapa Dua Jakarta untuk mengamankan situasi di Kota Maumere dan sekitarnya," kata Direktur Reskrim Polda NTT, Kombes Pol Ricky Sitohang di Kupang, Sabtu. Situasi keamanan di Kota Maumere pasca pembakaran gedung Pengadilan Negeri setempat oleh massa pada Jumat (22/9) menjelang malam sebagai bentuk protes terhadap eksekusi mati bagi Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu, sudah normal kembali. Aktivitas masyarakat sudah berjalan normal, namun pihak kepolisian masih memberlakukan jam malam di Kota Maumere dan sekitarnya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan menjelang kedatangan jenazah Dominggus da Silva. Jenazah Dominggus da Silva yang Jumat pagi dikebumikan di TPU Kristen di Kelurahan Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat malam digali kembali oleh sejumlah orang dari jemaat Gereja Santa Maria Palu. Penggalian jenazah terpidana mati kasus kerusuhan Poso yang dihukum mati pada Jumat dini hari bersama Fabianus Tibo dan Marinus Riwu itu, dihadiri sejumlah pengacara dari Pelayanan Advokasi dan Perdamaian (PADMA) Indonesia, Romo Roberth Bethan, Roy Rening dan Ignas Iryanto, serta Pastor Jemmy Tumbelaka (mantan rohaniawan Tibo dkk). Setelah berhasil diangkat dari liang lahat, jenazah Dominggus dievakuasi ke RSU Woodward Balakesalamatan Palu dengan pengawalan polisi dan sekitar 100 jemaat gereja Santa Maria. Selama satu jam berada di RSU Woodward, jenazah Dominggus kembali dibersihkan dan diberi jas dan peti mati yang baru. Jenazah selanjut dibawa ke Gereja Santa Maria Palu untuk disemayamkan, yang diawali dengan pelaksanaan misa pelepasan yang diikuti sekitar 400 jemaat dan dipimpin oleh Uskup Manado, Mgr Josephus Suwantan MSc. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006