Paris menyampaikan keprihatinan mengenai "nasib warga sipil yang tersandera oleh pertempuran dan menyerukan gencatan senjata segera bagi pengungsian mereka", kata Romain Nadal, juru bicara kementerian.
"Pengungsian harus dilakukan sejalan dengan hukum kemanusiaan internasional, tak seperti apa yang terjadi pada Februari, ketika rezim menahan ratusan orang, termasuk anak-anak," kata Nadal, sebagaimana dikutip Xinhua.
Pada Rabu lalu (9/4), dua bom mobil meledak di satu distrik yang dikuasai pemerintah di Provinsi Syrizan di Suriah Tengah sehingga sedikitnya 25 orang tewas dan 107 orang cedera.
Serangan itu terjadi setelah pasukan pemerintah belum lama ini melakukan pengepungan ketat terhadap distrik yang dikuasai gerilyawan di kota tersebut.
Lebih dari 150.000 orang telah tewas dan jutaan orang lagi kehilangan tempat tinggal di negeri itu.
(C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014