Kupang (ANTARA News) - Situasi keamanan di Maumere, ibukota Kabupaten Sikka,Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjelang kendatangan jenazah Dominggus da Silva yang dijadwalkan tiba hari ini dengan pesawat Merpati dari Denpasar, Bali, masih terkendali. "Situasi keamanan masih terkendali, walaupun ada ribuan warga yang berbondong-bondong ke jalan untuk menyambut kedatangan jenazah," kata Kabid Humas Polda NTT, Kompol Marthen Radja, yang dihubungi ANTARA melalui telepon saluler, Minggu. Menurut dia, sejak Sabtu (23//9) malam, Kapolda NTT, Brigjen Polisi Robertus Belarminus Sadarum sudah berada di Maumere dan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh agama dan masyarakat untuk bersama-sama mengendalikan warga agar tidak melakukan tindakan anarkis. Dia berharap para umat dapat mengikuti prosesi keagaman untuk mengantar jenazah Dominggus ke liang lahat dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat menganggu keamanan di wilayah itu. "Kita sudah memenuhi permintaan warga untuk membawa pulang jenazah, sehingga kita harapkan semua masyarakat di daerah itu bisa menerima jenazah ini secara baik, tanpa melakukan tindakan anarkis," kata Marthen Radja. Dari Maumere dilaporkan ribuan warga Maumere tumpah ruah ke jalan-jalan untuk menyambut kedatangan jenazah yang dijadwalkan tiba dengan pesawat Merpati dari Denpasar. Salah seorang warga Maumere, Bernadus Kopong, yang dihubungi ANTARA melalui telepon dari Kupang, Minggu, mengemukakan jalan utama yang akan dilalui mobil jenazah telah dipenuhi ribuan warga. "Untuk jalan masuk ke Bandara Waioti sudah ditutup sejak pagi, sehingga masyarakat hanya berada di sepanjang jalan yang akan dilalui mobil jenazah," katanya. Dikatakannya sampai saat ini masyarakat terlihat tertib berdiri di sepanjang jalan yang akan dilalui mobil jenazah. Salah seorang perwira Polri yang dihubungi ANTARA menjelaskan menurut rencana pesawat akan mendarat di Bandara Waioti pada pukul.12.30 Wita, tetapi sejauh ini belum ada informasi lanjutan dari Bali. "Kemungkinan sedikir molor dari jadwal sebelumnya," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006