Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Senin sesi pagi ditutup turun kembali di bawah level 1.500, menyusul aksi ambil untung (profit taking) dari para pelaku pasar setelah selama pekan lalu mengalami kenaikan tinggi. IHSG sesi pagi ditutup turun 13,165 poin atau 0,87 persen di posisi 1.497,660 dan Indeks LQ45 melemah 2,968 poin atau 0,89 persen di level 331,569. Analis Riset dari PT Paramitra Alfa Sekuritas mengatakan bahwa penurunan indeks ini lebih disebabkan `profit taking` karena pasar sudah jenuh setelah naik tinggi selama sepekan. "Indeks yang sudah memasuki posisi jenuh beli dan menguat selama satu pekan, rawan koreksi," katanya. Selain itu, lanjutnya, penurunan indeks juga terimbas pelemahan indeks di seluruh bursa regional serta nilai tukar rupiah yang melemah terhadap mata uang asing juga menjadi sentimen negatif di pasar ditambah minimnya berita positif baru dari dalam negeri. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Senin pagi, turun mendekati level Rp9.200 per dolar AS menjadi Rp9.188/9.193 per dolar AS dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp9.160/9.175 atau turun 28 poin. Penurunan indeks ini dipimpin oleh saham-saham unggulan, terutama saham Bank Mandiri (BMRI), Astra Internasional (ASII) dan Telkom (TLKM). Saham yang mengalami koreksi mendominasi perdagangan dengan perbandingan 74 turun lawan 23 naik, dengan 59 efek tidak berubah. Pada pekan pertama bulan puasa ini, transaksi berjalan sepi dengan sebanyak 6.405 kali, volume 736,589 juta saham dan nilai Rp475,398 miliar. Saham BMRI mengalami koreksi Rp75 menjadi Rp2.300, ASII anjlok Rp150 ke harga Rp12.500 dan TLKM turun Rp100 menjadi Rp8.100. (*)

Copyright © ANTARA 2006