London (ANTARA News) - Harga minyak tenggelam di bawah 60 dolar Senin, mencetak level terendah selama lebih dari enam bulan saat ketegangan mengendor berkaitan dengan masalah Iran dan BP mengatakan negara itu akan meneruskan output di ladang minyak AS terbesar itu, kata para pedagang. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, berkurang 87 sen menjadi 59,68 dolar per hari dalam perdagangan elektronik sebelum pembukaan resmi pasar AS. Kontrak tersebut sebelumnya merosot menjadi 59,52 dolar -- harga terendah sejak 8 Maret -- menandai penurunan sekitar 24 persen sejak rekor tingginya sekitar 78,40 dolar, yang tercapai pada 13 Juli ketika Israel mengebom Lebanon. Di London Senin, lapor AFP, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November anjlok 93 sen menjadi 59,48 dolar per barel dalam perdagangan elektronik sesudah mencapai tingkat rendah sekitar 59,32 dolar -- juga tercapai pada 8 Maret. "Pasar kelihatan ketakutan ... turun gila dan orang mengamankan posisi mereka," kata Tony Nunan, manager manajemen resiko energi Mitsubishi Corporation di Tokyo. "Pasar nampaknya akan melesu dengan situasi Iran nampaknya seperti sedang menggapai kompromi," sambungnya. Minggu, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad memberi sinyal kesiapan pemerintahannya untuk meletakkan "segala sesuatu" di atas meja perundingan, jika mereka yang berada dalam pemerintahan AS, yang membicarakan tentang perubahan rejim di Iran, meninggalkan rencana mereka. "Jika mereka merubah perilakunya, bisalah membicarakan segala sesuatu," pemimpin Iran itu berbicara kepada The Washington Post. "Ini adalah sikap dan pendekatan sejumlah politisi Amerika yang menghancurkan segalanya,"sambungnya. Komentar itu muncul ketika kekuatan dunia sedang mempertimbangkan pengenaan sanksi dengan sasaran nuklir Iran dan sektor rudal balistik jika Tehran tetap menolak untuk menghentikan pengayaan uranium. Amerika Serikat menyerukan sanksi ekonomi terhadap Iran, jika Tehran tidak menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya. Para anallis memperingatkan bahwa Iran, produsen minyak mentah terbesar keempat dunia, akan membalas sanksi ekonomi dengan mengurangi ekspor, dan beresiko lonjakan harga minyak mentah lagi. Pasar juga mereda Senin sesudah BP mengatakan akhir minggu lalu bahwa pihaknya akan melanjutkan kembali output di Prudhoe Bay, ladang minyak terbesar di Amerika Serikat. Penutupan Prudhoe Bay awal bulan lalu, disebabkan kebocoran saluran pipa, membuat harga minyak mentah Brent ke rekor tinggi 78,64 dolar. Ladang tersebut bertanggungjawab atas delapan persen dari total produksi minyak mentah AS. "BP mengatakan pihaknya akan memulihkan kembali kebanyakan output yang ditahannya di ladang minyak Prudhoe Bay di Alaska minggu ini, melebihi target sebelumnya akhir Oktober," analis Sucden Michael Davies mengatakan. Raksasa energi Inggris itu mengatakan Jumat silam bahwa para regulator saluran pipa AS telah memberi lampu hijau bagi konsumsi output sekitar 150.000 barel per hari (bph) minggu ini. Itu akan membuat total produksi menjadi 400.000 bph, dibanding dengan produksi sekarang sekitar 250.000 bph. Pasar minyak tetap lemah Senin juga disebabkan oleh tanda-tanda pelambatan ekonomi AS, peningkatan cadangan energi dan musim angin topan Atlantik AS yang lebih lemah daripada yang diperkirakan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006