Jersey City (ANTARA News) - Mari bayangkan angka yang njlimet;
43.252.003.274.489.856.000 (empat puluh tiga tirta dua ratus lima puluh dua dwiyar tiga triliun dua ratus tujuh puluh empat miliar empat ratus delapan puluh sembilan juta delapan ratus lima puluh enam ribu).

Deretan angka itu adalah jumlah langkah memutar kubus rubik dan
43.252.003.274.489.855.999 di antaranya salah alias tidak akan memunculkan warna yang sama di sisi kubus.

Permainan kubus rubrik diciptakan tahun 1974 dan menjadi mainan "wajib punya" pada tahun 1980 dan 1981.

Menurut New York Times, tahun 1982 permainan rubik mulai kalah populer dengan favorit baru yaitu hula-hoop.  

Tahun 1986, harian itu menyebut kubus rubik sudah bisa masuk museum Modern Art.

Kubus rubrik, yang punya ciri khas sembilan keping anak kubus di setiap sisinya, kini sedang ulang tahun ke-40 dan dirayakan di Jersey City Amerika Serikat dengan suatu pameran,

Paul Hoffman, presiden dan chief executive dari Liberty Science Center di Jersey City, punya ide untuk pameran tersebut.

Di sana, dipamerkan kubus rubik dari emas 18-karat dengan harga konon hampir rp30 miliar.

Terdapat juga robot yang mampu menyelesaikan permainan kubus rubik, tapi masih kalah cepat dengan para peserta adu cepat menyelesaikan permainan tersebut.

Anthony Brooks, yang sudah tiga kali memecahkan rekor dunia permainan rubik, cuma perlu satu menit menyelesaikan permainan itu dengan satu tangan.

Kunci untuk menyelesaikan permainan itu secara cepat, kata Brooks, adalah memori otot dan taktik seperti memberi pelumas atau semprotan silikon di kubus.

Bintang yang paling menarik di pameran itu, selain kubus rubik, adalah penciptanya yaitu Erno Rubik (69).

Rubik tidak menyebut permainan yang dia ciptakan dengan panggilan "kubus rubik" tapi "kubus saya".

"Aneh kalau saya bilang kubus rubik. Kalau saya punya anak, tentu saya panggil 'anakku', bukan 'anak rubik'," katanya.

Di pameran itu dia membawa kubus rubik pertama yang terbuat dari kayu.

Kubus itu yang dia tunjukkan saat mendaftarkan paten di Hongaria tahun 1975.

Rubik, yang profesor arsitektur, membuat kubus tersebut untuk memecahkan masalah struktural yaitu cara agar mekanisme dengan banyak bagian yang bergerak bisa tetap utuh dan tidak berhamburan.

Awalnya dia hanya melihat potensi nilai intelektual dari kubus itu, apalagi pada zaman itu mainan teka teki bukanlah favorit pabrik untuk produk massal.

Terbukti hal itu keliru. Menurut Paul Hoffman, dalam kurun 40 tahun, kubus rubrik sudah dibuat antara satu miliar hingga 2,5 miliar unit dengan asumsi setiap satu rubik asli yang dibuat, maka ada lima lainnya yang bajakan.

Soal menjalankan permainan, si Pencipta rubik bukan saingan bagi juara speed cuber seperti Rowe Hessler (23) yang punya rekor 6,94 detik.

Di pameran itu Hessler dengan santai memerlukan waktu 9,69 detik untuk menyelesaikan permainan tersebut.

Rata-rata pemain menyelesaikan dengan 50 langkah namun para ahli punya hitungan bahwa permainan itu bisa selesai dalam 20 langkah.

Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014