Surabaya (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono minta PT Pelabuhan Indonesia III agar menyiapkan jalur kereta api di Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya, agar bisa mengurangi penumpukan angkutan barang dan truk di jalan raya.

"Pemerintah sudah hampir menyelesaikan jalur ganda kereta api sebelah utara yang tujuannya untuk mengurangi beban angkutan lalu lintas," kata Boediono di Surabaya, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Wapres usai mendengarkan paparan Dirut PT Pelayaran Indonesia (Pelindo) III Djarwo Surjanto mengenai pembangunan Pelabuhan Teluk Lamong yang diharapkan sudah bisa beroperasi secara bertahap mulai September 2014.

Hadir dalam acara itu Ibu Herawati Boediono, Wamenhub Bambang Susantono, serta Dirut PT Pelayaran Indonesia (Pelindo) III Djarwo Surjanto.

Menurut Wapres, sebaiknya Pelindo III dalam membangun pelabuhan itu juga menyediakan jalur kereta api yang bisa digunakan untuk mengangkut peti kemas dan jangan terlalu mengandalkan truk peti kemas.

Ide Wapres itu mengemuka setelah dalam dua hari terakhir dirinya naik kereta api dari Semarang ke Bojonegoro dan ke Surabaya untuk meninjau pembangunan tahap akhir jalur ganda kereta api.

"Karena sudah ada jalur ganda maka ada baiknya fasilitas yang ada itu bisa digunakan untuk tersambung ke Pelabuhan Tanjung Lamong," kata Wapres.

Selain akan mampu mengurangi beban arus lalu lintas, penggunaan kereta api tentunya bisa juga meningkatkan efisiensi biaya angkutan barang.

Wamenhub Bambang mengatakan pihaknya siap menerima angkutan barang yang berada di pelabuhan itu mengingat sarana jalur kereta sudah ada.

"Tinggal nanti kita hubungkan dari stasiun terdekat ke pelabuhan," katanya.

Dirut Djarwo mengatakan pihaknya siap membangun jalur kereta api jika memang sarana transportasi itu diminta oleh pemerintah.

"Di dekat pelabuhan sudah ada stasiun Kandangan dan kalau memang diinginkan akan kita hubungkan ke pelabuhan," kata Djarwo.

Dia mengatakan tahun ini diharapkan sudah bisa dimulai pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan pelabuhan ke Stasiun Kandangan.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014