Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto, menyatakan bahwa pengembangan tiga komando armada TNI Angkatan Laut belum waktunya dilakukan dalam waktu dekat, karena saat ini Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih memprioritaskan pemantapan dan pembangunan alat utama sistem senjata (alutsista). "Pembesaran atau pengembangan organisasi saat ini belum menjadi prioritas TNI, karena itu pengembangan tiga armada TNI AL juga belum akan dilakukan dalam waktu dekat dan menengah," katanya, usai menghadiri buka puasa bersama Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) dengan para sesepuh, purnawirawan dan pejabat TNI Angkatan Udara (AU) di Jakarta, Selasa malam. Ia mengatakan, TNI AL boleh saja memiliki program pengembangan jangka menengah dan panjang ,seperti yang dilakukan TNI Angkatan Darat (AD) dan TNI AU. "Namun, itu masih perlu dimatangkan, dimantapkan kembali di tingkat Mabes TNI secara komprehensif, termasuk dari segi anggaran yang dialokasi pemerintah untuk pertahanan dan keamanan," ujar Djoko. Jadi, Mabes TNI tidak menolak rencana TNI AL untuk mengembangkan armadanya menjadi tiga wilayah, yakni Armada RI Bagian Barat, Tengah dan Timur. "Hanya saja, itu belum menjadi prioritas TNI baik dalam jangka pendek maupun menengah. Tetapi, itu akan dilakukan jangka panjang secara bertahap," katanya. Pengembangan armada TNI AL yang dikaitkan dengan posisi strategis Indonesia sebagai negara maritim, Djoko mengatakan, hal itu sudah menjadi pertimbangan Mabes TNI untuk menunda sementara pengembangan tiga armada TNI AL. "Sebagai negara yang besar, kekuatan militer baik di darat, laut maupun udara harus terus dikembangkan. Hanya saja, ada skala priorotas yang harus didahulukan saat ini, yakni pengembangan alutsista dan kesejahteraan prajurit, disesuaikan dengan anggaran pemerintah yang tersedia," katanya menegaskan. Menurut dia, lebih baik memiliki organisasi kecil dengan peralatan tempur yang memadai. Mabes TNI AL juga merencanakan untuk mengembangkan komando armada RI menjadi tiga komando wilayah, yakni barat, tengah dan timur dari semula dua komando, yaitu Komando RI Armada Barat (Koarmabar) dan Komando RI Armada Timur (Koarmatim). Segala persiapan untuk pengembangan itu telah dilakukan, seperti validasi organisasi dan meningkatkan status Pangkalan TNI AL (Lanal) menjadi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal). Saat ini TNI AL telah memiliki sepuluh lantamal dan diharapkan menjadi sebelas dengan diresmikannya Lanal Merauke. Pemekaran armada itu diwujudkan dengan pembentukan Komando Armada RI dengan panglima berbintang tiga atau laksamana madya dan membawahi Koarmatim (Timur) bermarkas di Sorong, Komando Armada Tengah di Makassar dan Koarmabar (Barat) di Tanjungpinang. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006