... agar pemerintah lebih dulu mengevaluasi isi dari API tersebut apakah masih relevan dengan situasi saat ini atau harus diperbaiki kembali... "
Semarang (ANTARA News) - Pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro, Akhmad Syakir, mengatakan, akuisisi BTN dan Bank Mandiri jangan terkesan sebagai kebijakan sepintas karena akan membuat publik bertanya-tanya mengapa akuisisi harus dilakukan.

"Selama ini dua bank tersebut memiliki segmen pasar masing-masing, apakah akuisisi ini dilakukan untuk memenuhi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sampai saat ini belum jelas," ujarnya di Semarang, Senin.

API sendiri mengatur beberapa ketentuan di antaranya diharapkan Indonesia memiliki dua bank berskala internasional, 10 bank dengan skala nasional dan 50 bank dengan operasional khusus termasuk di dalamnya BPD dan BPR.

"Apakah akuisisi ini untuk bisa menjadikan Bank Mandiri sebagai bank internasional, sampai saat ini kan belum bisa diprediksi," jelasnya.

Pihaknya menyarankan agar pemerintah lebih dulu mengevaluasi isi dari API tersebut apakah masih relevan dengan situasi saat ini atau harus diperbaiki kembali.

"Dinamika terus berkembang termasuk API ini juga harus menyesuaikan, mestinya sesuai roadmap timeline API sampai 2015, salah satunya mengatur tentang poin-poin tadi," kata dia.

Sementara itu pihaknya bisa memahami ketidak setujuan sejumlah pengembang perumahan atas rencana akuisisi tersebut, pengembang menilai khusus untuk pelayanan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) hingga saat ini belum ada bank lain yang bisa menyaingi kemampuan BTN.

"Dilihat dari sini pasar sudah memiliki pilihan sendiri karena secara alamiah pasar telah memposisikan BTN sebagai bank yang mengurus rumah sederhana," jelasnya.

Akhmad mengatakan meskipun bank-bank lain memiliki KPR namun segmentasinya berbeda, kebanyakan dari bank tersebut menyasar untuk KPR dengan rumah komersial.

"Memang benar dua bank ini merupakan milik Pemerintah dan di bawah Kementerian BUMN tapi bagaimanapun juga jangan abaikan fungsi pengawas bank dalam hal ini OJK untuk itu semua elemen harus dilibatkan mengenai rencana akuisisi ini," katanya.

Pewarta: Aris Widiastuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014