Bayangkan saja perhitungan bisa lama sekali, KPU pusat sudah melakukan konsolidasi yang luar biasa, tetapi pelaksanaan di daerah belum maksimal,"
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menilai akar permasalahan pemilu tidak terjadi pada level Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, melainkan berada pada petugas di tingkat daerah.

"Bayangkan saja perhitungan bisa lama sekali, KPU pusat sudah melakukan konsolidasi yang luar biasa, tetapi pelaksanaan di daerah belum maksimal," kata Idrus Marham saat memantau proses rekapitulasi hasil perolehan suara pemilu di Gedung KPU Pusat, Jakarta, Senin.

Dia meyakini KPU Pusat sejauh ini telah bekerja secara profesional dalam menyelenggarakan pemilu legislatif, sebab kecurangan yang ditemukan kerap dilakukan oknum petugas KPU daerah, dengan memihak pada calon tertentu.

"Buktinya di daerah ada petugas yang dipecat karena terlibat penggelembungan suara dan bekerja sama dengan calon legislatif tertentu," ujar dia.

Idrus mengatakan seharusnya penyelenggaraan pemilu dapat semakin meningkat secara kualitas. Tetapi, kata dia, pemilu tahun ini masih saja ditemukan banyak masalah.

Lebih jauh Idrus mengatakan kehadirannya di Gedung KPU Pusat, Jakarta, untuk memantau perkembangan proses rekapitulasi perolehan suara partainya dalam Pemilu Legislatif 2014.

Menurut Idrus, dirinya selaku Ketua Harian Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar memiliki tugas untuk memperjuangkan dan meluruskan bilamana terdapat masalah terhadap perolehan suara Golkar di daerah.

"Kalau ada kecurangan kita minta diselesaikan dulu baru dilanjutkan dan ditandatangani bersama," kata dia.

Dia juga pun menyayangkan, banyak masalah pada pemilu kali ini, padahal seharusnya setelah era reformasi kualitas pemilu terus diperbaiki. Dia melihat banyak keanehan, terutama terjadinya lonjakan pemilih.

"Misalkan di beberapa daerah luar biasanya partisipasi pemilih sampai 90 persen, bahkan ada yang 93 persen, itu luar biasa. Apakah betul begitu? Atau justru dengan kenyataan seperti itu, memunculkan pertanyaan apa ada masalah di situ?" ujarnya.
(R028)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014