Beirut (ANTARA News) - Pemerintah Suriah dan kelompok oposisi mencapai kesepakatan agar pejuang oposisi, yang bersembunyi di bagian kota terkepung Homs, dapat menarik diri selama gencatan senjata, kata LSM, Jumat.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan gencatan senjata dilakukan di Kota Tua dan daerah lain, yang dikuasai oposisi dan di bawah kepungan pemerintah, dan bahwa sekitar 1.000 pejuang diharapkan mundur, lapor AFP.

"Gencatan senjata mulai pada hari Jumat di Kota Tua Homs dan daerah sekitarnya, tempat terjadi pertempuran sengit antara rezim dan pemberontak, dengan tujuan menerapkan kesepakatan yang dicapai antara kedua belah pihak," kata organisasi yang berbasis di Inggris itu.

"Kesepakatan itu menetapkan gencatan senjata dan penarikan para pemberontak di Kota Tua, yang telah dikepung selama dua tahun, di utara provinsi Homs," tambah organisasi itu.

"Sebagai hasil dari kesepakatan itu, tentara akan merebut kembali kendali atas wilayah ini," katanya.

Kesepakatan itu dikonfirmasi oleh seorang penggiat di lapangan di Homs, yang dulu dikenal sebagai "ibukota revolusi" karena kekuatan protes anti-pemerintah di sana.

"Ada kesepakatan gencatan senjata dengan jalan keluar yang aman bagi para pemberontak," kata Thaer al- Khalidiyeh kepada AFP melalui Internet.

"Penarikan itu belum dimulai dan berdasarkan perjanjian mereka yang pergi boleh membawa senjata mereka," katanya.

Perjanjian tersebut muncul setelah pasukan pemerintah memulai serangan terhadap beberapa wilayah tersisa di kota itu yang dikuasai pemberontak bulan lalu.

Pasukan Rezim telah mengepung kota tua dan daerah sekitarnya selama hampir dua tahun, dengan hampir 3.000 orang terjebak di bawah blokade saat makanan dan obat-obatan berkurang.

Pada bulan Februari, operasi PBB-Bulan Sabit Merah mengevakuasi sekitar setengah dari mereka yang terperangkap dalam pengepungan, dan beberapa ratus orang lainnya telah meninggalkan lokasi itu sejak saat itu, dengan sekitar 1.000 pejuang masih berada di daerah yang dikuasai oposisi.

Jika kesepakatan itu dilaksanakan dan para pejuang menarik diri, hanya tinggal lingkungan Al-Waer, lokasi dimana banyak dari mereka yang mengungsi dari daerah yang terkepung di Homs, akan tetap berada di bawah kendali oposisi.


Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014