Kiev (ANTARA News) - Pasukan Ukraina telah merebut kembali markas dinas keamanan di kota timur Kramatorsk, kubu pemberontak selatan Slaviansk, kata Kementerian Dalam Negeri negara itu Sabtu.

"Sekarang berada di bawah kontrol Garda Nasional," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

TV lokal menunjukkan gambar-gambar kendaraan lapis baja pengangkut personel bergerak di seluruh kota itu.

Tentara Ukraina Sabtu memperluas serangan militer untuk merebut kembali kota-kota besar dan kecil di daerah timur negara itu, kata kementerian dalam negeri Ukraina.

"Tahap aktif operasi itu akan berlanjut. Kami tidak akan berhenti," kata Arsen Avakov di halaman Facebook.

"Jumat malam, pasukan yang ikut dalam operasi anti-teroris di Kramatorsk menguasai menara TV yang sebelumnya diduduki teroris-teroris," tambah menteri itu.

Kramatorsk terletak sekitar 17km di selatan kota Slayansk, di mana tentara melakukaa satu serangan besar-besaran Jumat yang menewaskan setidaknya sembilan orang termasuk dua tentara ketika pemberontak menembak jatuh dua helikopter militer.

Serangan Jumat terhadap Kramatorsk terjadi setelah Ukraina mengalami hari paling berdarah sejak pemerintah dukungan Barat di Kiev berkuasa.

Selain sembilan orang tewas di Slavyansk, lebih dari 30 orang tewas dalam apa yang Avakov sebut seorang "penjahat" membakar kota pelabuhan selatan Odessa setelah bentrokan senjata mematikan antara milisi pro-Rusia dan para pendukung persatuan nasional.

Pihak berwenang di Kiev mengakui polisi "tidak berdaya" untuk menghadapi pemberontakan pro-Moskow yang melanda lebih dari 12 kota besar dan kecil di bagian timur negara itu.

Pemerintah Ukraina dan Barat yakin Kremlin menggerakkan kekacauan dalam usaha untuk menggoyahkan bekas republik Sovyet itu menjelang pemilu 25 Mei.

Moskow membantah tuduhan-tuduhan itu dan memperingatkan bahwa Kiev akan menghadapi "konsekuensi yang bencana besar" jika terus apa yang dianggapnya sebagai operasi miiter terhadap rakyatnya sendiri.

Rusia memiliki sekitar 40.000 tentara di perbatasan Ukraina dan Kiev telah memanggil tentara cadangan dan menempatkan angkatan bersenjatanya dalam siaga tempur penuh, khawatir akan segera terjadi invasi. Demikian laporan Reuters dan AFP.

(Uu.H-AK)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014