Ini... merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan
Maiduguri, Nigeria (ANTARA News) - Para pria bersenjata yang diperkirakan anggota Boko Haram menculik delapan gadis dari satu desa dekat pangkalan kelompok itu di Nigeria timur laut, Selasa malam, sementara Amerika Serikat berencana membantu mencari 200 siswi yang diculik mereka bulan lalu.

"Kami akan melakukan segala usaha untuk membantu mereka," kata Presiden AS Barack Obama kepada stasiun televisi NBC dalam satu wawancara, Selasa.

"Tujuan jangka pendek kami jelas adalah untuk membantu masyarakat internasional, dan pemerintah Nigeria, sementara satu tim akan melakukan segala usaha untuk menemukan para gadis muda ini."

Dalam satu wawancara terpisah dengan stasiun televisi ABC News, Obama, menyebut penculikan-penculikan itu memilukan dan kejam.

Pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau dalam satu rekaman video yang disiarkan kepada media, Senin, mengancam akan menjual para siswi yang diculik dari satu sekolah menengah itu "ke pasar".

Penculikan oleh kelompok Boko Haram itu, yang mengatakan mereka berperang utuk mendirikan satu negara Islam di Nigeria, melanda negara yang telah biasa dengan aksi kekerasan di wilayah timurlautnya.

Tindakan itu juga mempermalukan pemerintah sebelum pertemuan Forum Ekonomi Dunia mengenai Afrika di Abuja 7 sampai 9 Mei.

Polisi dan penduduk mengatakan delapan gadis yang diculik Selasa malam itu berusia 12 sampai 15 tahun.

Lazarus Musa, seorang penduduk desa Warabe mengemukakan kepada Reuters bahwa para pria bersenjata itu melepaskan tembakan pada saat melakukan penyerbuan itu.

"Mereka banyak dan semuanya membawa senjata. Mereka datang menggunakan dua kendaraan berwarna militer. Mereka mulai menembak desa kami," kata Musa melalui telepon dari desa di daerah Gwoza yang berbukit, pangkalan ulama Boko Haram.

Satu sumber militer, yang tidak bersedia namanya disebutkan, mengatakan para gadis itu dibawa menggunakan truk-truk bersamaan dengan ternak yang mereka curi dan pangan.

Boko Haram, ancaman utama bagi negara produser minyak terkemuka Afrika itu, semakin berani dan nampaknya memiliki senjata yang lebih baik ketimbang sebelumnya.

Dalam satu serangan terpisah Senin pagi, para anggota gerilyawan Boko Haram menembak atau menikam sampai mati setidaknya 13 orang dalam satu serangan ke pasar di satu kota di daerah timur laut, kata seorang yang selamat.

Penculikan massal April terjadi pada hari satu bom meledak, juga diklaim Boko Haram, menewaskan 75 orang di pinggiran Abuja, serangan pertama di ibu kota itu dalam dua tahun. Satu bom menghantam tempat yang sama menewaskan 19 orang pekan lalu.

Bantuan AS

Sementara itu, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menyambut baik tawaran AS untuk mengirim satu tim Amerika ke Nigeria untuk mendukung usaha-usaha pemerintah menemukan para gadis itu, kata pemerintah Obama Selasa.

Obama mengemukakan kepada stasiun televisi ABC penculikan itu "mungkin merupakan satu kejadian yang membantu memobilisasi seluruh masyarakat internasional untuk akhirnya melakukan tindakan terhadap organisasi yang mengerikan ini yang melakukan kejahatan seperti itu."

Juru bicara Gedung Putih Jay Garney mengemukakan kepada wartawan bahwa AS akan mengirim satu tim "antar-disiplin" termasuk personel militer untuk membantu pencarian para siswi itu.

PBB memperingatkan Boko Haram bahwa jika kelompok itu melaksakan ancaman pemimpin mereka untuk menjual para siswi itu, itu merupakan satu tindakan kejahatan perang yang dapat dihukum bahkan sepuluh tahun setelah kejadian itu.

"Kami memperingatkan para pelaku bahwa ada satu larangan keras terhadap perbudakan dan perbudakan seksual dalam hukum internasional. Ini... merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata juru bicara hak-hak asasi manusia PBB Rupert Colville di Jenewa.

(H-RN)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014