Rabat (ANTARA News) - Ketua Dana Moneter Internasional Christine Lagarde pada Jumat mengatakan, ia "sangat berharap" Ukraina akan menghormati komitmennya terkait dengan paket bantuan 17 miliar dolar AS yang disepakati bulan lalu.

IMF mengatakan dalam sebuah laporan pekan lalu bahwa program penyelamatan harus "dirancang ulang", jika Kiev kehilangan kendali di wilayah timur yang penting secara ekonomi kepada separatis pro-Rusia, yang sedang mempersiapkan referendum di kota-kota Ukraina bagian timur pada Minggu, lapor AFP.

"Kami mengikuti situasi sangat cermat dan kami sangat berharap pemerintah Ukraina akan menghormati komitmen-komitmen program," Lagarde mengatakan, berbicara di Maroko.

Dia menegaskan Kiev telah menerima pencairan tahap pertama 3,2 miliar dolar AS bantuan IMF, yang pertama kali diumumkan oleh bank sentral Ukraina pada Rabu (7/5).

"Apa yang bergantung pada kami adalah penentuan pihak berwenang untuk menghormati komitmen mereka dan melaksanakannya," kata Lagarde.

"Selain mendukung perekonomian Ukraina, program berfungsi sebagai katalis untuk mendukung ... lembaga keuangan lain atau mitra dalam rencana bilateral," tambahnya.

Paket penyelamatan merupakan bagian dari kesepakatan yang lebih besar 27 miliar dolar AS yang melibatkan pinjaman dari Bank Dunia dan Uni Eropa yang bertujuan memperkuat negara itu di bawah pemerintahan baru pro-Barat.

Tetapi IMF memperingatkan pada 1 Mei, tak lama setelah pinjaman darurat diumumkan, bahwa ada risiko-risiko mendalam untuk keberhasilan implementasinya, termasuk ekonomi dengan cepat terkikis, korupsi, dan kemampuan pemerintah saat ini dan masa depan untuk melaksanakan reformasi yang sangat dibutuhkan.

Dan itu membuat jelas bahwa kegagalan Kiev mempertahankan kontrol atas wilayah timur yang pro-Moskow akan mengancam program pinjaman keseluruhan.

"Jika pemerintah pusat kehilangan kontrol efektif atas wilayah timur, program perlu dirancang ulang," lembaga yang berbasis di Washington itu memperingatkan.

Aneksasi Rusia atas Krimea pada Maret -- yang tidak diakui oleh Barat atau negara-negara besar lainnya -- merupakan kerugian sekitar 3,7 persen dari PDB Ukraina, dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kebutuhan pemerintah, dana mengatakan.

Namun potensi pemisahan wilayah timur yang sangat industrialis akan memiliki konsekuensi ekonomi yang serius.

Tiga provinsi Donetsk, Lugansk dan Kharkiv mencapai sekitar 21,5 persen dari PDB dan 30 persen dari total produksi industri.

Dua hari sebelum rencana pemungutan suara pemisahan diri, Ukraina timur diguncang kekerasan lebih mematikan, dengan sekitar 20 pemberontak dan seorang polisi tewas dalam bentrokan antara pasukan Ukraina dan militan pro-Moskow di kota pelabuhan tenggara Mariupol.

Juga pada Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Krimea untuk pertama kalinya sejak aneksasinya, mendapatkan teguran tajam dari pihak berwenang di Kiev.

Putin telah memperingatkan bahwa jika Kiev tidak membayar tagihan 3,5 miliar dolar AS yang perusahaan gas milik negara Rusia Gazprom katakan berutang, ia bisa menutup keran pengiriman gas, yang juga akan mempengaruhi beberapa negara Eropa.

IMF telah memperkirakan resesi tajam di Ukraina tahun ini -- pertumbuhan negatif lima persen -- dengan utang publik diperkirakan akan mencapai 56,5 persen dari PDB, dibandingkan dengan 40,9 persen pada 2013.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014