New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap euro pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data perumahan di AS yang kuat menunjukkan sebuah perbaikan perekonomian negara itu.

Laju pembangunan rumah AS melonjak pada April ke tingkat tertinggi sejak November. Jumlah rumah baru milik pribadi pada April melonjak 13,2 persen ke tingkat tahunan 1,072 juta unit, tertinggi sejak November.

Sementara izin mendirikan bangunan, yang merupakan ukuran dari pembangunan di waktu mendatang, naik 8,0 persen menjadi mendekati tingkat tertinggi enam tahun terakhir pada 1,08 juta, kata Departemen Perdagangan AS, Jumat.

Data perumahan ini mengalahkan estimasi pasar. Para analis menganggapnya sebagai tanda-tanda membaiknya perekonomian Amerika Serikat.

Kantor Statistik Uni Eropa pada Kamis melaporkan produk domestik bruto (PDB) zona euro naik 0,2 persen pada kuartal pertama, lebih rendah dari perkiraan, yang memicu spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) mungkin memperluas stimulus moneternya pada Juni.

Presiden ECB Mario Draghi pada pekan lalu mengatakan, ia merasa nyaman dengan penambahkan stimulus lebih lanjut pada bulan depan. Hal ini secara luas diperkirakan bahwa ECB akan memperkenalkan paket pilihan kebijakan untuk meningkatkan perekonomian, dan pemangkasan suku bunga bulan depan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,3697 dolar dari 1,3716 dolar pada sesi sebelumnya, pound Inggris naik menjadi 1,6821 dolar dari 1,6796 dolar dan dolar Australia naik menjadi 0,9365 dolar dari 0,9358 dolar.

Dolar AS dibeli 101,52 yen Jepang, lebih rendah dari 101,53 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik menjadi 0,8920 franc Swiss dari 0,8901 franc Swiss, tetapi bergerak turun menjadi 1,0866 dolar Kanada dari 1,0877 dolar Kanada, demikian Xinhua.

Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014