Sosialisasi tentang penggunaan hak suara, jujur dan adil serta perlunya menjaga keamanan untuk kepentingan bersama harus terus dilakukan,"
Medan (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho minta seluruh jajaran terkait agar memperkuat deteksi dini setiap potensi dan gejala ancaman maupun indikasi gangguan pada tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2014.

"Kondusivitas dan stabilitas merupakan syarat mutlak dan harus tetap dipertahankan menjelang, saat maupun sesudah Pemilu Presiden yang dijadwalkan 9 Juli 2014," katanya di Medan, Minggu.

Dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Sumut, Eddy Syofian pada Rapat Persiapan Pilpres 2014, Gubernur Gatot berharap pada Pilpres mendatang tidak terjadi pemungutan suara ulang seperti saat Pemilu Legislatif yang terjadi di Nias Selatan dan Padanglawas.

"Aktifkan forum-forum strategis seperti foum kerukunan umat beragama untuk mencegah dan mengatasi permasalahan yang kemungkinan muncul menjelang Pilpres," katanya.

Pembinaan kondusivitas masyarakat dilakukan melalui kearifan lokal dan pemetaan kerawanan konflik.

Pemetaan daerah rawan konflik penting dilakukan sehingga lokasi-lokasi yang dicurigai itu dapat lebih diawasi dan diperkuat pengamanannya.

Pengayoman dan membina seluruh aparat sipil negara juga harus dilakukan untuk selalu menjaga netralitas.

Pakar sosial politik yang juga dosen Magister Studi Pembangunan dan Magister Sosiologi Universitas Sumatera Utara (USU), Ahmad Taufan Damanik, menyebutkan untuk menjaga Pilpres berlangsung lancar dan aman, perlu diperkuat koordinasi dan pertukaran informasi dengan penyelenggara Pemilu, baik KPU maupun Bawaslu serta aparat keamanan dan instansi terkait lainnya.

"Sosialisasi tentang penggunaan hak suara, jujur dan adil serta perlunya menjaga keamanan untuk kepentingan bersama harus terus dilakukan," katanya.  (E016/T007)

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014