Ya tadi kami makan enak dan juga berbicara masalah bangsa
Depok (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kunjungannya ke kediaman Mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi di Kota Depok untuk membicarakan masalah bangsa.

"Ya tadi kami makan enak dan juga berbicara masalah bangsa," kata Jusuf Kalla usai menemui Hasyim Muzadi di Depok, Jumat.

Kalla datang ke kediaman Hasyim Muzadi yang juga terdapat Pesantren Al Hikam untuk menunuaikan Shalat Jumat bersama dan bersilaturahmi dengan mantan ketua PBNU tersebut.

Menurut dia, selain membicarakan masalah bangsa juga dibahas tentang Nahdlatul Ulama.

Ia mengatakan kunjungan tersebut juga untuk meminta dukungan kaum Nahdliyin guna mendukung pencalonnya sebagai cawapres.

"Kalau minta dukungan tentu saja dan semua juga mendoakan," katanya.

Menurut dia sebagai orang NU dirinya juga harus menyampaikan majunya menjadi cawapres kepada kyai-kyai NU.
"Ya sekaligus bersilaturahmi dengan Hasyim Muzadi yang juga kawan lama," katanya.

Ia juga mengatakan seharusnya Jokowi akan menemui Hasyim Muzadi tetapi terkendala kesibukan.

"Jokowi tidak bisa datang karena masih menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Beliau kan belum cuti," ujarnya.

Ia mengatakan Jokowi konsekuen sebagai Gubernur DKI Jakarta dan akan melaksanakan tugasnya.

Sementara itu KH Hasyim Muzadi menyatakan mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014.

"Saya memilih capres-cawapres manapun yang ada tokoh NU-nya. Ternyata sekarang yang ada adalah pasangan Jokowi-JK. Maka saya memilih Jokowi-JK," katanya.

Menurut dia, keputusannya itu tidak semata-mata fanatisme ke-NU-an, tetapi karena realitas masyarakat Muslim di Indonesia kebanyakan warga NU, dan NU telah membuktikan sikap kebangsaan sepanjang sejarah Indonesia.

"Siapapun tidak bisa meragukan ke-Islaman JK, ke-NU-annya, serta integritas, visioner, dan kompetensinya dalam masalah kenegaraan. Hasil-hasil amalnya sudah jelas dalam mengatasi konflik agama, masalah Aceh, dan sebagainya. Beliau berani dan tidak ekstrem," katanya.

Hasyim berharap JK sebagai seorang ekonom bisa mengembangkan ekonomi pribumi tanpa membuat kegoncangan global, seperti yang dilakukan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

"Semoga yang sependapat dengan saya melakukan pilihan yang sama, yakni Jokowi-JK," kata Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) itu.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014