Memulangkan orang ke daerah-daerah konflik di Somalia menunjukkan satu ketidakpedulian pada hak-hak mereka dan keselamatan mereka
Nairobi (ANTARA News) - Ratusan warga Somalia diusir dari Kenya, dengan 98 orang dalam rombongan terbaru yang ditahan dan dipulangkan dalam satu tindakan keras terhadap para tersangka kelompok garis keras Islam, kata kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW), Jumat.

Tindakan keras itu, yang menyebabkan banyak orang ditahan di sel-sel polisi atau di stadion sepakbola, terjadi setelah sejumlah serangan di Kenya oleh tersangka pendukung gerilyawan Shebab Somalia yang punya hubungan dengan Al Qaida.

Satu rombongan dipulangkan ke Somalia dengan pesawat, Selasa, adalah pengiriman keempat, dengan jumlah seluruh yang telah dipulangkan menjadi 359 orang, kata HRW.

"Memulangkan orang ke daerah-daerah konflik di Somalia menunjukkan satu ketidakpedulian pada hak-hak mereka dan keselamatan mereka," kata Gerry Simpson dari HRW, dan menambahkan pemulangan para pengungsi yang bertentangan dengan keinginan mereka ke satu daerah perang adalah tidak sah.

Badan PBB urusan pengungsi (UNHCR) mengatakan pihaknya "prihatin" atas gelombang penahanan dan menuntut akses kepada mereka yang ditahan.

Shebab, Kamis, berikrar akan memindahkan perang mereka ke Kenya, dam satu siaran oleh seorang komandan penting yang mendesak para petempur melawan Nairobi.

Pasukan Kenya memasuki Somalia selatan tahun 2011 untuk memerangi Shebab, kemudian bergabung dengan pasukan Uni Afrika yang mendapat mandat PBB berkuatan 22.000 personil untuk memerangi kelompok Islam itu.

Jet-jet tempur, yang diperkirakan diterbangkan dari Kenya, menggempur pangkalan-pangkalan Shebab pekan ini, sebagai bagian dari tekanan terbaru terhadap gerilyawan itu melalui pasukan Uni Afrika,yang mengatakan ditujukan pada "para pemimpin senior dan para petempur asing" dan mengaku telah meewaskan lebih dari 50 geriyawan.

Shebab, yang mengklaim bertanggung jawab bagi serangan September 2013 pada pusat perbelanjaan Westgate Nairobi yang menewaskan setidaknya 62 orang, juga dituduh bagi sejumlah serangan granat dan pembunuhan.

Pada Kamis malam satu ledakan granat di kota pelabuhan Mombasa mencederai dua personil polisi.

Industri pariwisata penting Kenya hancur setelah negara-negara Barat mengeluarkan peringatan-peringatan yang menganjurkan para wisatawan tidak mengunjungi Mombasa karena ancaman serangan-serangan.

Pekan lalu ada operator perjalanan mengevakuasi ratusan turis dari daerah-daerah wisata pantai.
(H-RN)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014