Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Slamet Soebijanto, mengatakan pihaknya akan tetap melakukan pengadaan dua kapal korvet jenis Sigma Class III dan IV dari Belanda, sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) TNI Angkatan Laut 2003-2013. "Tetap akan kami lanjutkan, sesuai kebijakan yang telah ada dan kontrak dengan Belanda," katanya ketika dikonfirmasi ANTARA, usai menghadiri gladi bersih peringatan HUT ke-61 TNI di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa. Dikatakannya hingga saat ini belum ada perubahan rencana tentang kelanjutan pengadaan dua korvet Sigma Class dari Belanda. "Semua masih sesuai kontrak dan belum ada perubahan," ujar Slamet. Tentang pelibatan PT PAL, tambah dia, sangat tergantung pada kebijakan politik pemerintah apakah langsung melakukan pengadaan dari Belanda atau menggunakan prinsip alih teknologi antara PT PAL dengan SNS. "Yang jelas, kami akan teruskan pengadaan dua kapal selanjutnya dari Belanda," ujar Slamet menegaskan. Sesuai Renstra TNI AL 2003-2013, TNI AL akan membeli empat kapal korvet jenis Sigma Class dari negeri "Kincir Angin" itu. Pembelian empat kapal tersebut, dilakukan dalam dua tahap. Dua kapal pada tahap pertama dibuat di Belanda, sedangkan dua sisanya dilakukan oleh PT PAL dengan sebelumnya mengirim para teknisi TNI AL untuk mempelajari teknologi kapal korvet. Menhan Juwono Sudarsono dan Kasal Laksamana TNI Slamet Soebijanto mengadakan kunjungan ke Belanda pada 14 -18 September 2006. Selain melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Belanda Hendrikus Gregorius Jozeph Kamp, Menhan juga menghadiri acara pemberian nama dua Kapal Korvet Sigma I dan II yang sudah dibeli oleh Indonesia, di galangan kapal, di Vlissingen Belanda. Kapal Korvet Sigma Class I dan II yang masing-masing diberi nama KRI Diponegoro dan KRI Hasanuddin, akan tiba di Indonesia pada 2007 dan akan ditempatkan di Armada RI Kawasan Timur (Armatim) TNI AL Surabaya. "Namun, bukan berarti dua kapal korvet itu hanya dapat digunakan untuk wilayah timur, bisa juga dioperasikan untuk mendukung operasi di wilayah barat," kata Slamet. (*)

Copyright © ANTARA 2006