Jakarta (ANTARA News) - Sejak Januari hingga Agustus 2006 terdapat 2.956 orang terlantar telah dipulangkan oleh Dinas Bina Mental spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI Jakarta ke daerah asal mereka. "Paling banyak berasal dari daerah-daerah di Jawa Tengah, kemudian Jawa Timur. Rata-rata asal mereka dari pulau Jawa tetapi ada juga yang berasal dari luar jawa," kata Kepala Seksi Bantuan Orang Terlantar Dinas Bintalkesos, Ira Maryati, di Jakarta, Selasa. Berdasarkan data dari Dinas Bintalkesos DKI Jakarta tahun 2006, jumlah orang terlantar yang dipulangkan ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur adalah 381, 649, 145 dan 580 orang. Sedangkan jumlah orang terlantar yang dipulangkan ke Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi yaitu 146, 308 dan 79 orang. Berdasarkan data dari Dinas Bintalkesos DKI Jakarta, jumlah pemulangan orang terlantar meningkat dari tahun 2003 hingga 2005. Tahun 2003 jumlah orang terlantar yang dipulangkan adalah 2.103 orang, tahun 2004 yaitu 2.573 orang dan tahun 2005 sebanyak 2.907 orang. Sedangkan untuk tahun 2006, tercatat hingga Agustus telah ada 2.956 orang terlantar yang dipulangkan. "Umumnya mereka terlantar di Jakarta karena menjadi korban penipuan. Mereka datang ke Jakarta dan dijanjikan mendapatkan pekerjaan dengan membawa sejumlah uang, tetapi malah tertipu," katanya. Ira juga mengatakan orang menjadi terlantar di Jakarta karena kehilangan harta benda mereka dicuri atau dicopet sehingga tidak memiliki ongkos pulang ke daerah asal. Selain itu, menurut Ira jumlah kasus orang terlantar karena mencari sanak saudaranya di Jakarta juga cukup banyak. "Karena informasi keberadaan keluarga mereka di Jakarta tidak jelas dan uang saku yang pas-pasan, mereka kehabisan uang sehingga terlantar," katanya. Petugas Sentra Pelayanan Keamanan Polsek Metro Senen, Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Mulyono, membenarkan bila rata-rata orang terlantar yang meminta surat pemulangan, berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur dan meminta untuk dipulangkan ke daerah asal mereka. "Rata-rata mereka minta dipulangkan ke Jawa yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur, tetapi ada juga minta dipulangkan ke daerah yang lain," katanya. Mulyono mengatakan hampir setiap hari Sentra Pelayanan Keamanan menerima permintaan surat pemulangan, tetapi tidak semua dikabulkan. Untuk bisa mendapatkan surat pemulangan, orang terlantar tersebut harus diperiksa terlebih dahulu. "Ini dilakukan untuk mengetahui mereka berbohong atau tidak karena kami pernah menemukan seseorang yang mengaku kecopetan tetapi setelah digeledah ditemukan dompet dan uangnya," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006