Ia (Yingluck) sudah dibebaskan
Bangkok (ANTARA News) - Junta Thailand, Selasa, mengatakan mantan Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra telah dibebaskan dari tahanan militer dan dibolehkan pulang.

Pernyataan tersebut merupakan pemastian resmi pertama dikeluarkan terkait dengan keberadaan Yingluck sejak ditahan pada pekan lalu.

Yingluck yang memimpin pemerintahan Partai Puea Thai hingga ia dilengserkan melalui keputusan pengadilan yang kontroversial pada awal Mei, ditahan pada 23 Mei setelah ia melapor ke pihak militer.

"Ia (Yingluck) sudah dibebaskan," kata jurubicara junta Kolonel Winthai Suvaree tanpa menjelaskan kapan pembebasan itu dilakukan.

"Semua orang yang dibebaskan harus menandatangani perjanjian untuk menginformasikan kepada Dewan Nasional Perdamaian dan Ketertiban mengenai keberadaannya dengan jelas," katanya seraya menambahkan bahwa itu dilakukan untuk hal-hal tertentu saja sementara Yingluck masih diizinkan untuk pergi berbelanja.

Ia tidak mengonfirmasikan bahwa rumah Yingluck di bawah pengawasan tentara.

Yingluck adalah satu di antara sejumlah tokoh dari kedua belah pihak berseteru dalam kemelut politik yang ditahan setelah militer mengambil alih kekuasaan pada 22 Mei.

Selama beberapa hari lokasi keberadaannya masih menjadi misteri, seperti dilaporkan AFP.

Yingluck adalah adik perempuan miliarder Thaksin Shinawatra yang saat ini tinggal dalam pengasingan untuk menghindari dakwaan korupsi. Thaksin berada di pusat pusaran kemelut politik yang memecah-belah negara itu.

Pemimpin kudeta Thailand Panglima Angkatan Bersenjata Prayut Chan O-Cha memberlakukan pembatasan media, memerintahkan penahanan tokoh politik, dan memperingatkan bahwa ia tidak akan menolerir aksi unjuk rasa oleh kelompok penentang kudeta.
(S022)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014