Brasilia (ANTARA News) - Polisi di ibu kota Brazilia menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi unjuk rasa menentang pemborosan uang untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, yang dilakukan para kepala suku Indian, tunawisma dan lain-lain.

Polisi antihuru hara di Brasilia, Selasa, membubarkan aksi yang dilakukan sekitar 1.000 demonstran, termasuk anak-anak dan orang tua, yang berbaris dengan damai menuju Stadion Piala Dunia di kota itu.

Setelah gas air mata ditembakkan, beberapa orang Indian terlihat melemparkan batu ke arah petugas kepolisian.

Para pengunjuk rasa juga terus memblokir jalan di sekitar plaza pemerintah ikon ibu kota, di mana kongres, istana presiden dan Mahkamah Agung berada.

Sebelumnya, sekitar 500 pemimpin adat berpakaian tradisional memasuki gedung kongres dan menempati bagian atas dalam satu protes yang mereka katakan ditujukan untuk melindungi hak-hak mereka.

Etnis Indian di Brasil telah melancarkan serangkaian protes dalam beberapa bulan terakhir, menuduh pemerintah Presiden Dilma Rousseff memperlambat demarkasi tanah leluhur mereka, dan menciptakan kebijakan yang mendukung pertanian skala besar.

Brazil, Jumat lalu mengatakan, mengerahkan 157.000 tentara dan polisi untuk memastikan keamanan selama penyelenggaraan Piala Dunia yang digelar 20 hari.

Kementerian pertahanan mengatakan akan mengerahkan kekuatan personil 57.000 angkatan laut, angkatan darat dan udara untuk acara tersebut, termasuk 21.000 orang yang akan bersiaga untuk situasi yang membutuhkan intervensi segera.

Kementerian telah menginvestasikan 709 juta reais (322 juta dolar AS) sejak 2012 dalam memodernisasikan kekuatan dan mempersiapkan mereka untuk turnamen, yang berlangsung dari 12 Juni-13 Juli.

Menteri Kehakiman Jose Eduardo Cardozo mengatakan, dia tidak percaya demonstrasi dan pemogokan di Brazil baru-baru ini akan meningkat menjadi protes-protes yang mencengkeram negara itu seperti tahun lalu selama Piala Konfederasi.

Aksi-aksi protes anti-Piala Dunia telah menyusut dalam jumlah sejak tahun lalu, namun juga telah tumbuh lebih radikal.

Sekitar tiga juta warga Brazil dan 600.000 turis asing diharapkan untuk menghadiri Piala Dunia itu.

(H-AK)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014