Danang, Vietnam (ANTARA News) - Topan Xangsane menewaskan paling tidak 120 orang di Filipina dan Vietnam dan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal, kata para pejabat, Selasa. Topan itu menimbulkan angin kencang dan hujan lebat di pantai tengah Vietnam akhir pekan lalu setelah menghantam Filipina utara dan tengah termasuk ibukota Manila. Para pejabat Vietnam mengatakan paling tidak 42 orang tewas di beberapa propinsi pantai dan kota wisata Danang, kota terbesar keempat Vietnam yang berpenduduk satu juta jiwa, yang dihantam topan, Minggu. "Jumlah korban tewas itu belum lengkap karena kami masih menerima dari distrik-distrik dan masyarakat di propinsi-propinsi itu," kata seorang pejabat Komite Banjir dan Topan Danang, seperti dikutip Reuters. Seorang pejabat kesehatan kota itu yang dikutip media pemerintah mengatakan lebih dari 1.000 orang masuk rumah sakit. Rumah-rumah ambruk dan atap-atap beterbangan di Danang dan kota tua Hoi An. Topan Xangsane, yang artinya "gajah" dalam bahasa Lao, menewaskan 78 orang dan mencederai 81 orang di Filipina, kata para pejabat dana bencana, Selasa. Sejumlah 69 orang hilang setelah topan memasuki kepulauan itu pekan lalu. Seorang jurubicara polisi mengatakan jumlah korban bisa mencapai 150 orang. Topan itu melemah setelah mendarat di Vietnam dan bergerak menuju arah barat melintasi Laos dan masuk ke Thailand. Banyak di antara sekitar 300.000 orang diungsikan di kawasan pantai tengah Vietnam pulang ke rumah-rumah mereka yang porakporanda. Kantor berita Vietnam News Agency mengatakan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal mereka dan topan itu menimbulkan kerusakan harta benda mencapai jutaan dolar. Ratusan, dan mungkin ribuan orang tewas dan properti mereka dan tanaman rusak tiap tahun akibat badai tropis di dua negara Asia tenggara yang dipisahkan oleh Laut Cina Selatan itu. Topan lainnya, dengan angin maksimum 85km per jam hembusan 100km per jam, sedang bergerak ke arah ujung utara Filipina, kata para ahli cuaca. Topan itu diperkirakan akan berkecepatan 190km per jam di timurlaut bagian barat kepulauan itu, Jumat.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006