Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak empat dari 10 proyek PLTU yang menjadi bagian program pembangunan pembangkit 10.000 MW terpaksa ditender ulang karena hanya diminati dua peserta. Hal itu diketahui saat pembukaan dokumen teknis dan administrasi tender tersebut yang dilaksanakan di Kantor Pusat PT PLN (Persero), Jakarta, Rabu. Ahli Utama Pengelolaan Kontrak Pembangkit Listrik Swasta PLN IB Gusti Made Ariaguna mengatakan, sesuai ketentuan tender, maka dokumen teknis yang hanya diminati dua peserta itu tidak dibuka dan selanjutnya akan ditender ulang. "Dalam tender ulang tersebut, semua peserta yang telah lulus prakualifikasi bisa memasukkan dokumen kembali," katanya. Menurut dia, tender ulang akan dilakukan dalam satu minggu ke depan. Keempat proyek yang ditender ulang itu adalah PLTU Tanjung Jati (Jateng) 1x600 MW, PLTU Teluk Naga (Banten) 3x300 MW, PLTU Pelabuhan Ratu (Jabar) 3x300 MW, dan PLTU Pacitan 2x300 MW. Selain itu, sejumlah proyek lainnya juga sepi peminat. Untuk PLTU Suralaya 1x600 MW, peserta yang memasukkan penawaran hanya empat, PLTU Paiton 1x600 MW diminati enam peserta, PLTU Labuhan (Banten) 2x300 MW lima peserta, serta PLTU Indramayu (Jabar) 3x300 MW, PLTU Rembang (Jateng) 2x300 MW dan PLTU Tuban (Jatim) 2x300 MW hanya diminati empat peserta. Padahal sebelumnya, sebanyak 24 peserta telah mengambil dokumen PLTU 300 MW dan 19 peserta meminati 600 MW. Ariaguna mengatakan, sejumlah alasan peserta tender menyatakan mundur adalah karena belum jelasnya bentuk dukungan pemerintah, kesiapan pendanaannya, dan masalah pembebasan tanah. Selain itu, salah satu peserta tender yang mundur mengatakan, waktu pembangunan yang hanya 36 bulan untuk PLTU 1x600 MW sulit diwujudkan. "Paling cepat 40 bulan. Karena, ada lokasi yang harus memotong bukit," katanya. Selain juga, lanjutnya, karena masih banyak proyek lainnya yang menjadi fokus perusahaan yang bermarkas di salah satu negara Eropa itu. Dirut PLN Eddie Widiono menambahkan, setelah tahap pemasukkan dokumen teknis itu maka dalam satu minggu akan dilakukan evaluasi. "Setelah itu, kepada peserta yang lulus tahap teknis akan mengikuti tahap selanjutnya berupa penawaran harga," katanya. Dua peserta yang meminati PLTU Tanjung Jati adalah konsorsium Zelan Holdings (M) SDN Berhad, PT Primanaya Djan International, Tronoh Consolidated Malaysia Berhad dan China National Machinery Industry Corp dan konsorsium China National Electric Equipment Corp dan PT Penta Adi Samudera. Peminat PLTU Teluk Naga hanya konsorsium Marubeni Corporation dan PT Maklamat Cakera Canggih dan konsorsium Dongfang Electric Corporation dan PT Truba Jurong Engineering. PLTU Pelabuhan Ratu hanya diminati konsorsium Guang Xi Electric Power dan PT Adhi Karya dan konsorsium Shangdong Electric Power Construction, Sahngdong Electric Engine dan PT Mega Power Mandiri, serta PLTU Pacitan hanya diminati konsorsium Chengda dan PT Wijaya Karya dan konsorsium CNTIC, Wijaya Karya, Waskita Karya, Hutama Karya, dan Rekayasa Indonesia. Sementara PLTU Suralaya (Banten) 1x600 MW hanya diminati empat peserta yakni konsorsium Dongfang Electric Corporation, Hubei First Electric Power Construction Engineering Co, dan Dalle Energy, konsorsium Marubeni Corporation, Doosan Heavy Industries & Construction Co Ltd, PT Tripatra Engineers & Construction, PT Mahomas Cakera Canggih, konsorsium Shanghai Electric Group dan PT Maxima Infrastruktur, konsorsium China National Technical Import & Export Corp (CNTIC), China National Machinery Import & Export Corporation (CNMIC), Zhejiang Electric Power Design Institute (Zepdi), PT Waskita Karya, dan PT Rekayasa Mandiri. Untuk PLTU Paiton (Jatim) 1x600 MW, diminati enam peserta yakni konsorsium Marubeni Corporation, Doosan Heavy Industries & Construction Co Ltd, PT Tripatra Engineers & Construction, PT Mahomas Cakera Canggih, konsorsium Chengda Engineering Corp, PT Wijaya Karya, konsorsium Shanghai Electric Group dan PT Maxima Infrastruktur, konsorsium China National Technical Import & Export Corp (CNTIC), China National Machinery Import & Export Corporation (CNMIC), Zhejiang Electric Power Design Institute (Zepdi), PT Waskita Karya, dan PT Rekayasa Mandiri, konsorsium Harbin Power Engineering Company Co Ltd, PT Mitra Selaras Hutama Energi, dan konsorsium China Huadian Corporation dan PT Duta Graha Indah Consortium. Para peserta yang memasukkan dokumen teknis dan administrasi itu juga disyaratkan menyertakan jaminan penawaran yang besarnya tergantung kapasitas pembangkit. Sejumlah bank yang memberikan jaminan antara lain Bank of China, ANZ Bank, HSBC, ABN Amro, Bank BNI, dan Bank Niaga. Tender 10 proyek pembangkit dengan daya 6.900 MW itu merupakan bagian dari program percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW dalam tiga tahun. Perinciannya adalah tujuh proyek berdaya 300 MW dengan total 5.100 MW dan pembangkit 600 MW sebesar 1.800 MW.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006