kemenangan Dr Bashar Hafez al-Assad sebagai Presiden Republik Arab Suriah dengan mayoritas suara absolut dalam pemilihan umum.
Damaskus (ANTARA News) - Presiden petahana (incumbent) Suriah, Bashar al-Assad, meraih jabatan presiden periode tujuh-tahun ketiganya dalam pemilihan presiden yang berlangsung Selasa (3/6), demikian pengumuman Perlemen Suriah, Rabu.

"Saya menyatakan kemenangan Dr Bashar Hafez al-Assad sebagai Presiden Republik Arab Suriah dengan mayoritas suara absolut dalam pemilihan umum," kata juru bicara Parlemen Suriah, Mohammad al-Laham, dalam sambutan yang disiarkan langsung televisi dari kantor parlemen Suriah pada Rabu (4/6) waktu setempat seperti dikutip kantor berita Reuters.

Menurut Ketua Parlemen, sebanyak 1.319.723 orang memberi suara buat Bashar, sehingga ia mengantungi 88,7 persen suara. Calon presiden lainnya yaitu mantan menteri Hassan An-Nouri dan anggota parlemen Maher Hajjar masing-masing meraih 4,3 persen suara dan 3,2 persen.

Pada Rabu pagi, Mahkamah Konstitusi Tertinggi Suriah menyatakan 11.634.412 dari 15.845.575 pemilih yang memenuhi syarat ikut dalam pemilihan presiden, sehingga jumlah pemilih jadi 73,42 persen.

Pemilihan umum tersebut dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat (11.00 WIB) pada Selasa dan mulanya dijadwalkan berakhir pada pukul 19.00 waktu setempat (23.00 WIB).

Tapi Komite Kehakiman Tertinggi, yang diberi tugas untuk mengawasi proses pemilihan umum, belakangan mengumumkan untuk memperpanjang waktu pemungutan suara selama lima jam lagi sampai tengah malam Selasa waktu setempat (Rabu dini hari WIB), dengan alasan "banyaknya pemberi suara yang datang".

Itu adalah pemilihan presiden banyak-calon pertama dalam sejarah modern Suriah, yang telah ditolak oleh oposisi di pengasingan dan pendukung Barat mereka sebagai "lelucon". Demikian diberitakan Xinhua.

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014