Siapa pun yang menang di jejaring sosial maka akan menang pada pemilihan
Jakarta (ANTARA News) - Direktur lembaga pemantau jejaring sosial Katapedia Andhika Dwi P mengatakan pilihan masyarakat di jejaring sosial mencerminkan pilihan di dunia nyata.

"Dari hasil penelitian kami mendekati 95 persen," tegas Andhika di Jakarta, Kamis.

Dia menunjuk tiga contoh yang memperkuat pandangan itu kepada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan beberapa waktu lalu.

"Siapa pun yang menang di jejaring sosial maka akan menang pada pemilihan," kata dia.

Begitu juga dengan Pemilihan Walikota Palembang dan Bandung, yang persis sama pilihan di jejaring sosial dan kenyataannya.

Hasil penelusuran Katapedia pada pekan pertama usai mendaftar di KPU, elektabilitas Jokowi-JK  61,31 persen, jauh lebih unggul dari pasangan Prabowo-Hatta yang hanya 38,69 persen.

Namun setelah memasuki pekan kedua, elektabilitas Prabowo-Hatta meningkatmenjadi 48,24 persen, sedangkan elektabilitas Jokowi-JK menurun menjadi 51,76 persen.

Setelah resmi mendaftar di kantor KPU, Prabowo mendapatkan banyak publikasi buruk di Twitter. Hal itu terlihat dari banyaknya cuitan negatif tentang isu uang, pelanggaran HAM, dan isu buruk lainnya.

Sementara dari kubu Jokowi, sesaat usai pendaftaran pasangan itu mendapatkan respon positif di Twitter mengenai isu rupiah menguat, kebangkitan nasional, pembangunan tol laut, hingga kesederhanaan Jokowi.

Namun memasuki pekan kedua, elektabilitas menurun meski didukung Dahlan Iskan karena isu negatif seperti pencitraan blusukan, perang bintang, takut koalisi besar, dan nomor urut dua.

Pewarta: Indriani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014