Dari sisi produktivitas, Bungamayang bisa menjadi pencontohan bagi pabrik gula lain di lingkungan BUMN,"
Bandarlampung (ANTARA News) - Upaya perbaikan yang dilakukan Pabrik Gula PTPN 7 Bungamayang sejak beberapa tahun lalu, kini menampakkan hasil yang sangat menggembirakan dan bisa menjadi percontohan secara nasional.

"Dari sisi produktivitas, Bungamayang bisa menjadi pencontohan bagi pabrik gula lain di lingkungan BUMN," kata Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, usai melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Gula Bungamayang, Lampung Utara, Kamis.

Menurut Dahlan, produktivitas kebun tebu inti dari sebelumnya masih di bawah 70 ton per Ha, pada musim giling tahun ini rata-rata di atas 75 ton. "Yang mengejutkan justru produktivitas tebu rakyat, ada yang mencapai 100 ton per ha," katanya pula.

Dalam kunjungan tersebut, Dahlan Iskan bertemu dengan sejumlah petani kemitraan tebu rakyat. Salah satu petani, Bambang, menceritakan bahwa baru kali ini produktivitas kebunnya sangat tinggi, sehingga diperkirakan bisa memperoleh penghasilan bersih Rp25 juta per ha per musim tanam.

Hasil tinggi itu diperoleh berkat disiplin dalam budidaya. Para petani juga sepakat untuk melakukan budidaya tebu sesuai dengan yang direkomendasikan pabrik. "Mulai dari varietas, teknis budidaya, hingga sistem tebang, petani ikut standar perusahaan," cerita Dahlan Iskan.

Pabrik Gula Bungamayang juga berhasil menaikkan rendemen secara rata-rata mencapai angka di atas 8 persen. "Ini sejarah baru bagi Bungamayang, karena bisa mencapai rendemen harian hingga 9 persen," kata Dahlan Iskan, didampingi Direktur Utama PTPN 7 Kusumandaru (4/6)

Selain berdisiplin, prestasi tersebut bisa dicapai berkat perbaikan dari seluruh bagian, baik di kebun (on farm) maupun di pabrik (off farm). Di kebun, perbaikan dimulai dari varietas, sistem irigasi dengan merevetalisasi puluhan embung sebagai sumber air, pemupukan, dan perawatan tanamann secara keseluruhan.

Pabrik gula Bungamayang kini telah memiliki peralatan core sample rendemen tebu yang lebih akurat, melaksanakan perbaikan di stasiun penggilingan, pemasakan dan stasiun-stasiun lainnya, sehingga operasinya lebih optimal.

"Saya minta terus ada usaha peningkatan dan jangan cepat puas. Saya juga berharap direksi bisa memberikan apresiasi kepada teman-teman yang telah bekerja keras dengan memberikan kesempatan belajar lebih lanjut ke pabrik-pabrik yang lebih maju di luar negeri," ujarnya lagi.

Dalam kunjungan selama sehari semalam tersebut, Dahlan Iskan melihat secara langsung hasil revitaslisasi embung-embung sebagai sumber air irigasi, tanaman tebu, berkeliling pabrik, dan berdialog dengan sejumlah petani tebu kemitraan.

Selain itu, Dahlan Iskan juga memimpin rapat pimpinan Kementerian BUMN yang dihadiri sejumlah deputi dan asisten deputi di Wisma Tamu Pabrik Gula Bungamayang.

"Baru kali ini rapim Kementerian BUMN dilaksanakan Partai Golkar di Lampung," katanya lagi.

Pada musim giling tahun 2014 ini, PTPN 7 menargetkan memproduksi gula pasir sebanyak 166 ribu ton dari dua pabrik gula yang dimilikinya, yaitu PG Cintamanis yang berlokasi Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, dan PG Bunga Mayang di Lampung Utara.

PG Cintamanis pada musim giling tahun ini menargetkan memproduksi gula pasir sebanyak 67.224 ton. Sedangkan PG Bungamayang memproduksi gula 99 ribu ton. Jadi, target produksi gula PTPN VII totalnya sebanyak 166 ribu ton," ujar Sekretaris Perusahaan Sonny Soediastanto.

Menurut Sonny, produksi gula PG Cinta Manis tahun 2013 sebanyak 42.500 ton.

"Jadi, tahun ini ditargetkan mengalami peningkatan sebanyak 24 ribu ton," ujarnya. Begitu juga PG Bungamayang, yang tahun lalu produksi gula seluruhnya 77.355,50 ton diusahakan meningkat menjadi 99 ribu ton.
(B014/A029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014