Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang sebelas pemimpin negara-negara sahabat untuk menghadiri Forum Global Persekutuan untuk Peradaban PBB (UNAOC) Keenam yang akan diadakan di Nusadua Bali, 29--30 Agustus 2014.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Esti Andayani,dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, mengatakan undangan tersebut merupakan hak istimewa bagi Indonesia yang akan menjadi tuan rumah dalam acara tersebut.

"Presiden lalu membuat keputusan untuk mengundang sebelas pemimpin negara yang diharapkan dapat mewakili tiap wilayah dalam hal-hal keberagaman," kata Esti.

Kesebelas negara tersebut adalah Spanyol, Turki, Brasil, Qatar, Austria, Myanmar, Tiongkok, India, Timor Leste, Papua Nugini, dan Afrika Selatan.

"Semua negara tersebut, kecuali Myanmar, merupakan anggota Group of Friends UNAOC. Myanmar diundang oleh Presiden dalam kapasitasnya sebagai ketua ASEAN tahun ini," ujar Esti.

Kesebelas pemimpin negara itu termasuk dalam 114 delegasi negara-negara Group of Friends UNAOC, selain itu 25 organisasi internasional dan seratus perwakilan pemuda UNAOC juga akan hadir dalam forum global tersebut.

Menurut Esti, tema yang diangkat Indonesia, yakni "unity in diversity: celebrating diversity for common and shared value" didasari pengalaman Tanah Air dalam menyerukan persatuan dalam keberagaman seperti yang tercantum dalam semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".

Dalam penyelenggaraan Forum Global UNAOC tersebut, Indonesia mengharapkan tercapainya langkah-langkah startegis dan praktis dalam menumbuhkembangkan serta menyebarkan inisiatif-inisiatif UNAOC dalam menyikapi keberagaman.

"Seperti halnya Eropa pada forum global di Wina, 2012 lalu, yang menghasilkan action-plan (langkah nyata) untuk menjembatani jurang kesalahpahaman di antara berbagai kepercayaan, kebudayaan dan hasil-hasil peradaban yang lain, maka kita harapkan Asia juga punya," kata Esti.

Terlebih lagi, Esti menambahkan Forum Global UNAOC Keenam di Bali akan menjadi kali pertama konferensi internasional tersebut diadakan di wilayah Asia, sehingga Indonesia ingin memanfaatkan momentum itu.

"Ini suatu kehormatan bagi Indonesia menjadi tuan rumah karena menjadikannya pengakuan atas usaha Indonesia dalam mempromosikan harmonisasi di antara masyarakatnya melalui dialog antaragama dan antarmedia," kata Esti.

UNAOC dibentuk pada 14 Juli 2005 atas inisiatif mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, dan didukung oleh mantan Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan.

Forum Global UNAOC pertama di Madrid, Spanyol, pada 2008, diselenggarakan atas dasar pemikiran melawan tindakan ekstrimis di seluruh dunia, seperti yang terjadi di Bali, Madrid, Mesir, Istanbul, dan London. (*)

Pewarta: Azi Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014