Tehran (ANTARA News) - Iran akan mengadakan dua hari pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat mulai Senin, dan kemudian melakukan dua hari perundingan lebih lanjut dengan Rusia, kata kementerian luar negeri.

Kantor berita resmi IRNA, mengutip kementerian, mengatakan bahwa diskusi dengan para pejabat AS akan diselenggarakan di Jenewa dan bahwa pembicaraan serupa dengan Rusia akan mengikuti pada Rabu dan Kamis di Roma.

"Wakil menteri luar negeri Iran akan mengadakan perundingan dengan rekan-rekan Amerika mereka," serta pembicaraan dengan para diplomat Rusia, katanya Sabtu.

Jadwal yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah pembicaraan bilateral langsung yang segera dilakukan sebelum putaran berikutnya mengenai diskusi-diskusi politik dengan kelompok P5+1-Inggris,

Tiongkok, Prancis, Rusia, Amerika Serikat ditambah Jerman - di Wina, antara 16-20 Juni.

Pengumuman Sabtu mengatakan, Iran juga "bekerja untuk mengatur" diskusi-diskusi lainnya, diskusi bilateral dengan anggota P5+1 sebelum pertemuan di Wina.

Perundingan dengan negara-negara besar bertujuan untuk mengamankan perjanjian komprehensif mengenai program nuklir republik Islam itu menjelang tenggat waktu 20 Juli.

Beberapa putaran pembicaraan telah diadakan di Wina, tetapi terbaru dalam pertengahan Mei berakhir tanpa kemajuan jelas mengenai kesepakatan.

Iran telah secara konsisten membantah sedang berusaha membuat senjata nuklir, tetapi menginginkan program energi atom independen.

Setelah putaran terakhir di Wina, Iran mendesak negara-negara Barat untuk melawan tekanan dari pihak ketiga yang tidak terlibat langsung dalam perundingan yang berkegiatan nuklir, dalam referensi yang jelas menunjuk Israel.

Israel dan anggota parlemen di Kongres AS telah berulang kali memperingatkan terhadap menurunkan tekanannya - dalam bentuk sanksi ekonomi - pada Iran.

Isu-isu utama antara Iran dan P5+1 tetap luar biasa.

Hal ini dilaporkan mencakup ruang lingkup pengayaan uranium Iran, yang jika dimurnikan lebih lanjut dapat digunakan untuk memicu ledakan nuklir, dan yang reaktor riset Arak yang belum penyelesaian, yang limbah dapat memberikan rute alternatif untuk bom atom.

Perundingan bertujuan untuk memakukan sebuah hasil yang kompleks dan abadi dalam membatasi kegiatan nuklir Iran dalam pertukaran untuk pencabutan sanksi.

Kegagalan bisa memiliki konsekuensi bencana, berpotensi memicu konflik - baik Israel maupun Amerika Serikat mengesampingkan aksi militer - dan menciptakan perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah. Demikian laporan AFP.

(Uu.H-AK)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014