... lama nggak makan pecel lele... "
Nottingham, Inggris (ANTARA News) - Kota Nottingham terlanjur selalu disandingkan dengan Robin Hood, namun kini juga menjadi rumah gelaran kuliner Indonesia di Inggris, bertajuk Indofest. 

Di Dapoer Wong Kito, salah satu partisipan Indofest itu, tersedia beragam jenis mpek-mpek palembang serta pecel lele, untuk melepas rindu masyarakat Indonesia di sana akan makanan khas nusantara. 

Bukan cuma itu, Indofest juga ajang promosi dan kuliner Indonesia; tidak kurang Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya dan Irlandia, Hamzah Thayeb, hadir di lapangan University of Nottingham, tempat ajang itu digelar.

Ketua panitia Indofest, Erny Alidin, mengatakan, Indofest semula cuma arena kumpul-kumpul para mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Universitas Nottingham, sejak 11 tahun lalu.

Kini dikembangkan menjadi arena promosi kuliner Indonesia dengan berbagai gelaran tambahan. Indonesia yang sebegitu besar masih harus lebih rajin mempromosikan diri agar lebih dikenal di panggung internasional.

Selain mencicipi makanan khas Tanah Air, pengunjung juga bisa merasakan atmosfer Indonesia, berupa aneka pertandingan permainan yang selalu hadir di Indonesia, yaitu tarik tambang, lomba makan kerupuk, lari bakiak, memasukkan pensil ke botol, hingga lomba balap karung. 

Juga peragaan membatik, pameran photo serta pameran kain tradisional Indonesia.

Di antara kain-kain tradisional yang dipamerkan adalah ulos batak dan tenun koleksi Nelly N.

Thayeb sangat menghargai inisiatif para mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Universitas Nottingham itu. Mereka juga menjadi duta bangsa di tengah kesibukannya belajar. 

"Sudah lama nggak makan pecel lele," ujar Atu Sagita, seorang warga Indonesia di sana, yang datang ke Indofest bersama suami dan putri mereka yang baru berusia setahun, Mutiara. Mereka menetap di kota Lougborogh.

Warung Lilie Brookes dari Livepool khusus menjual pecel lele dan pecel ayam berhasil mengobati rasa rindu Sagita, pemain bulutangkis Indonesia yang bergabung dengan klub di Perancis itu. 

Juga kegemarannya akan mpek-mpek palembang, yang dijual di warung Dapoer Wong Kito.

Meskipun hujan mengguyur Kota Nottingham pada awal acara, pengunjung tidak surut. Mereka tetap ingin mengecap lagi kenikmatan nasi kapau, bakso malang, ayam bakar, gudeg yogya, sate ayam, dan teh botol, serta bahan makanan lain Indonesia.

Indofest selalu ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia di Inggris. Dua jam berkereta api London-Kota Nottingham, sebagai misal, bukan menjadi penghalang bagi Ika Whitehead yang datang bersama Ansyelina Monika.

Masih ada lagi rombongan memakai bis para mahasiswa dan masyarakat Indonesia dari Skotlandia, Aberdeen, Edinburg, Birmingham, Newcastle, Southampton, Exeter, London, dan York.

Sambil makan, diselingi juga pertandingan sepakbola, futsal, basket, dan bulutangkis memperebutkan Piala Bhinneka bagi juara umum. Indonesia sangat ternama tentang bulutangkis di mana Piala Thomas dan Piala Uber berasal dari Inggris.

Atase Pendidikan KBRI di London, Fauzi Soelaiman, dalam kesempatan itu menyampaikan penghargaannya dan juga selamat kepada panitia Indofest dan seluruh pendukung. 

Selagi para warga negara Indonesia berkumpul, bagian Konsuler KBRI di London juga memanfaatkan Indofest untuk melayani warga; di antaranya perpanjangan pasport dan lapor diri, yang dilayani langsung pejabatnya, Eka A Suripto.

Mempromosikan Indonesia, bersilarurahmi, berolahraga, bergembira, dan juga memenuhi kewajiban dan hak sebagai pelayan dan warga negara dan Indonesia yang baik... nuansa lain Indofest kali ini di Kota Nottingham, kotanya Robin Hood. 

Oleh Zeinita Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014