Rio de Janeiro (ANTARA News) - Manajer Timnas Inggris Roy Hodgson bersumpah untuk tampil menyerang saat menghadapi lawannya pada laga pembuka Piala Dunia-nya, Italia.

Tim asuhan Hodgson selama ini dikritik mengadopsi pendekatan negatif selama Euro 2012 di mana mereka tersingkir lewat adu penalti pada babak perempat final setelah bermain seri 0-0 melawan Italia.

Namun seiiring waktu berputar, Hodgson mengatakan mereka tak akan takut tampil menyerang kala memulai kampanye di Grup D melawan Azzurri di Manaus hari Sabtu, kendati tak ingin mengorbankan pertahanannya.

"Saya ingin memenangkan laga (melawan Italia ini)," kata Hodgson dalam laman Asosiasi Sepak bola Inggris.

"Ketika kami mendapatkan bola maka kami akan mengolahnya, kami akan menyerang. Kami akan meminta para pemain serang kami untuk melakukan apa yang kami lakukan."

"Namun kami juga akan memastikan lawan tidak akan bisa terlalu senang. Sepanjang waktu Anda mesti berpikir, 'Apa jadinya jika itu tidak berhasil? Sudahkah kita terlindung?"

Tim Italia yang mengalahkan Inggris dua tahun lalu di Kiev memang bukan tim terbaik negeri itu namun mereka telah membuktikan berada di atas tim Inggris saat itu.

Kendati demikian, manajer Timnas Inggris mengklaim bahwa pasukannya telah meningkat sejak saat itu dan tidak menghadapi rangkaian cedera pemain.

"Kami kehilangan empat pemain yang paling penting dan kami harus mencari penggantinya, namun pastinya dalam dua tahun berikutnya kami bekerja bersama sekumpulan pemain besar secara reguler dan menikmati keberhasilan selama masa itu karena babak kualifikasi  itu jelas membantu Anda," sambung dia.

Dia menyatakan pada masa dua tahun itu dia menyaksikan lahirnya para pemain yang sangat menarik dengan kecepatan luar biasa dan kekuatan fisik yang bagus serta penguasaan teknik yang baik.

Para pemain seperti gelandang Everton Ross Barkley, pemain sayap Liverpool Raheem Sterling dan duo Southampton Luke Shaw dan Adam Lallana, telah menyegarkan tim Inggris, dengan kecepatan dan keterampilannya.

Namun Hodgson mengingatkan untuk tidak tergantung pada pemain-pemain berpengalaman.

"Saya hanya sedikit perihatin mengenai ada perasaan saat ini ya  sudah kita buang mereka yang yang tak berusia 16 atau 19 tahun," kata dia.

"Keseimbangan dan salah satu hal yang kami kerjakan biasanya adalah mendapatkan keseimbangan yang benar antara bertahan dan menyerang dan ketika Anda menyerang, maka yakinkan Anda sendiri siap menghadapi serangan balik yang tidak selalu kami lakukan dengan cemerlang."

Setelah menghadapi Italia, Inggris akan menghadapi Uruguay pada 19 Juni dan Kosta Rika lima hari setelah itu, demikian AFP.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014