Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah perusahaan informasi, telekomunikasi dan media raksasa dunia, seperti Microsoft, Oracle Corporation, Hewlet-Packard (HP), IBM, Timer Warner serta Star TV, menyatakan keseriusannya di hadapan anggota Komisi I DPR RI untuk mendukung pembangunan infrastruktur Information Communication Technology (ICT) di Indonesia. "Kami sudah sekitar 10 tahun ada di Indonesia. Pertemuan Presiden Yudhoyono dengan Mr Bill Gates, pimpinan kami di Amerika, bulan Mei lalu, sangat berharga dan nilainya sangat besar bagi kami yang berharap bisa membantu pengembangan infrastruktur ICT di Indonesia," kata President, Southeast Asia Microsoft Corporation, Chris Atkinson, ketika diberikan kesempatan menyampaikan pendapatnya dalam sebuah forum khusus dengan Komisi I DPR RI, Kamis di Jakarta. Selaku pimpinan rapat, Ketua Komisi I DPR RI, Theo Sambuaga (FPG), pada kesempatan itu mengemukakan strategi dan beragam program aksi pembangunan infrastruktur ICT di Indonesia, yakni telah dimulai sejak tahun 1976. "Kami merupakan negara ketiga di dunia yang memiliki satelit komunikasi. Kami juga membuka tangan untuk technology owners, tetapi harus mendukung indigenous capability," kata Theo Sambuaga. Dikatakan, yang diinginkan pihak Indonesia dalam konteks peningkatan penggunaan ICT, ialah harga software dan database murah serta dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, seperti di sekolah, UKM maupun koperasi. Ini penting untuk mencegah maraknya penggunaan software bajakan yang melanggar HAKI dan menjadi sorotan banyak pihak di luar negeri. "Mengenai pengembangan software, ini mesti dilakukan di Indonesia, dengan menggunakan tenaga kerja pengembang software domestik. Di samping itu, kami berharap segera mendirikan pabrik hardware di Indonesia. Kami tentu senang, bila pihak Microsoft, Oracle, HP, IBM dan lain-lain, bisa memberikan dukungan konkret serta nyata terhadap perkembangan ICT di Indonesia," kata Theo Sambuaga. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR / MPR RI, Senayan, itu ikut berbicara Alvin Lee selaku Direktor International Relations & Public Policy, Asia Pasifik, Time Warner, dengan mengemukakan minat besar pihaknya membuka kemitraan dengan pebisnis Indonesia guna memproduksi produk-produk program televisi berbahasa Indonesia. Sementara Joe Welch selaku Senior Vice President, Government Affairs News Corporation/Star TV, mengungkapkan, pihaknya sudah masuk di Indonesia melalui kepemilikan saham di ANTEVE. "Kami senang bisa mengembangkan bisnis di Indonesia, sebagaimana pula telah kami lakukan di Amerika, Korea, Hongkong dan Cina. Kami berencana memproduksi program-program berbahasa lokal, sebagaimana pula telah kami bikin di India," katanya. Terhadap antusiasme para perusahaan raksasa global itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tosari Widjaja (FPP) meminta perhatian serius terhadap pentingnya membangun sebuah cyber park, sebagaimana dilakukan Microsoft di India. "Itu sangat membantu pembangunan ICT dan mendorong kemajuan bagi masyarakat, sehingga penggunaan ICT semakin menyebar, sekaligus menguntungkan industri pelaku bisnis tersebut," kata Tosari Widjaja. Sedangkan Joeslin Nasution (Fraksi Partai Golkar), meminta perhatian khusus kepada para eksekutif perusahaan media internasional itu, agar bisa memilih mitra local bonafid serta kredibel, jika mau mengembangkan usaha di bidang media khususnya. "Saya pikir, Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA merupakan salah satu institusi media yang berpengalaman dan patut dikedepankan dalam kerjasama internasional ini," kata Joeslin Nasution tentang rencana Time Warner, perusahaan media internasional yang juga bergerak di bidang bisnis content provider program-program televisi, untuk menggalang kemitraan dengan pihak Indonesia di bisnis tersebut. Kedatangan para eksekutif dari berbagai perusahaan informasi, telekomunikasi dan media raksasa Amerika Serikat itu, dipimpin langsung President US-ASEAN Business Council, Matthew Daley. Selama beberapa hari berada di Indonesia, mereka juga bertemu dengan sejumlah menteri terkait dan menghadiri sebuah workshop bersama para pelaku bisnis ICT di Jakarta.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006