Moskow (ANTARA News) - Rusia siap mendukung upaya Presiden Ukraina Petro Poroshenko membujuk semua pihak untuk duduk dalam pembicaraan, dan menyambut baik keputusannya mengenai penciptaan koridor kemanusiaan, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Selasa (10/6).

Pernyataan tersebut dikeluarkan saat menteri luar negeri Rusia, Jerman dan Polandia mengadakan konsultasi pada Selasa mengenai cara menyelesaikan krisis Ukraina.

Satu pernyataan bersama dikeluarkan setelah pembicaraan itu. Pernyaaan tersebut memberi perincian pendekatan yang dilandasi atas Kesepakatan Bersama Jenewa 17 April mengenai krisis Ukraina dan peta jalan Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa.

"Kami mendukung kesepakatan yang ditetapkan dalam pernyataan Jenewa dan peta jalan OSCE. Kami berharap Presiden Ukraina Petro Poroshenko, yang mengumumkan tugas mengakhiri konflik dan menemukan jalan ke luar dari krisis, akan bertindak pada arah ini," kata Lavrov, sebagaimana dikutip Xinhua.

Menteri luar negeri Rusia tersebut juga menyambut baik keputusan Poroshenko untuk menciptakan koridor kemanusiaan buat pengugsi di Ukraina Tenggara.

"Kami telah mendengar bahwa Poroshenko telah mengumumkan keinginan untuk menciptakan koridor kemanusiaan buat warga di wilayah Ukraina Tenggara yang ingin pergi. Kami menyambut baik tindakan ini. Ini adalah langkah di arah yang benar," kata Lavrov. Ia berharap janji Poroshenko akan "diikuti oleh tindakan nyata".

Layanan pers kantor presiden di Kiev dalam satu pernyataan mengatakan, "Guna mencegah jatuhnya korban baru di daerah operasi anti-teror, Presiden Ukraina menginstruksikan para kepala lembaga pelaksana hukum agar menciptakan semua kondisi yang diperlukan bagi warga sipil yang ingin pergi."

Poroshenko juga meminta lembaga pemerintah agar mengatur transportasi, perawatan kesehatan dan bantuan gizi buat orang yang ingin meninggalkan daerah yang terpengaruh krisis.

Pembentukan koridor kemanusiaan buat warga sipil di wilayah Ukraina adalah unsur penting satu rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang diajukan oleh Rusia pada 2 Juni.

Poroshenko, yang memangku jabata akhir pekan lalu, telah berjanji akan mengakhiri kerusuhan paling lambat akhir pekan ini.

Namun bentrokan sengit antara gerilyawan dan tentara pemerintah telah berlangsung terus di wilayah Lugansk dan Donetsk sejak awal April. Sejauh ini, kerusuhan telah menewaskan lebih dari 200 orang.

(Uu.C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014