Washington (ANTARA News) - Satu panel etik Majelis Permusyawaratan Rakyat AS, Kamis, melancarkan penyelidikan mengenai skandal seks yang mengguncang kubu George W. Bush, Partai Republik, satu bulan sebelum pemilihan anggota badan legislatif. Tokoh senior Partai Republik di Senat, Dennis Hastert, meminta maaf mengenai penanganan pesan seks yang vulgar yang dikirim oleh mantan anggota Senat partai itu Mark Foley kepada beberapa pembantunya yang berusia di bawah umur di Kongres. Tetapi Hastert kembali menolak seruan bagi pengunduran dirinya. Sementara kubu Republik sedang berusaha keras untuk tetap menguasai Kongres dalam pemungutan suara 7 November, tanda tanya meningkat mengenai apakah pimpinan Partai Repubik mengetahui prilaku Foley dan mengapa partai tersebut tak bertindak sebelumnya. Penyeldikan Senat itu dilancarkan pada puncak penyelidikan kriminal dilancarkan oleh Biro Penyelidikan Federal (FBI), Departemen Kehakiman dan oleh pejabat di Florida --yang meliputi kabupaten tempat tinggal Foley. Penyelidikan Komite Etnik Senat, yang tak memihak, menyatakan telah memerintahkan sebanyak empat lusin panggilan tertulis untuk menghadiri sidang untuk perorangan dan dokumen, termasuk kesaksian langsung dari anggota Kongres. Ketua Komite Etik, anggota dewan Legislatif Richard "Doc" Hastings dari Partai Republik, mengatakan semua anggota Kongres telah "terkejut" dengan laporan mengenai pesan yang dikirim oleh Foley kepada remaja laki-laki. Remaja tersebut, yang dikenal sebagai pesuruh, adalah siswa yang satu tahun lagi lulus sekolah menengah atas ketika mereka melewati satu semester di Washington dengan cara magang sebagai pembangu anggota Kongres. Anggota Dewan Legislatif Howard Berman, anggota Partai Demokrat di Komite tersebut, mengatakan anggota parlemen ingin penyelidikan dapat diselesaikan dalam "beberapa pekan". Komite itu akan menyelidiki pelecehan seksual oleh Foley terhadap pembantu remajanya, selama beberapa tahun, dan apakah pemimpin Partai Republik menangani skandal tersebut secara layak, kata Ketua Komite Etik Senat Hastings. "Seperti semua orang Amerika, kami terkejut atas pengungkapan komunikasi yang sangat tak layak antara mantan anggota parlemen Mark Foley dan seorang remaja pria yang mengenal Foley sewaktu bekerja di sini di Capitol sebagai pembantu di Kongres," kata Hastings. "... Kami bertekad untuk semua pertanyaan," katanya. Ketua Parlemen Hastert, yang telah mengahadapi kecaman sehubungan dengan skandal tersebut, berjanji akan sepenuhnya bekerjasama dengan penyelidikan tersebut dan mengakui kekeliruan telah dibuat dalam penanganan skandal itu. "Saya sangat menyesal ini telah terjadi," ia mengatakan pada suatu taklimat Kamis di kubunya di Illinois. Pikul tanggung jawab "Yang menjadi dasar ialah kami memikul tanggung jawab, karena pada akhirnya, sebagaimana telah dikatakan seseorang di Washington sebelumnya, `tanggung jawab ada di sini`." Ditambahkannya, "Setipa orang yang terbukti bersalah melakukan tindakan tak layak yang melibatkan komunikasi atau kontak seksual dengan seorang pembantu mesti segera meletakkan jabatan, dipecat atau menjadi sasaran pemungutan suara bagi pemecatan," kata Hastert. "Setiap orang yang mengetahui mengenai pesan instan yang kotor mesti menyerahkannya segera sehingga para pembantu kita di parlemen dapat dilindungi," katanya. Ia mengatakan ia telah meminta Komite tersebut untuk juga merancang panduan bagi kontak dan komunikasi masa depan antara anggota parlemen dan pembantu, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006