Sao Paulo (ANTARA News) - Gas air mata disiapkan untuk menguraikan para demonstran yang memakai topeng hitam di sekitar lampu lalu lintas, seorang pria yang kepalanya menyembul keluar jendela berseru: "Hari ini akan ada Piala Dunia!"

Slogan bertuliskan "Tidak akan ada Piala Dunia" dipakai para demonstran sejak setahun terakhir, untuk merusak persiapan laga pembuka di Sao Paulo pada Kamis, menurut laporan AFP.

Penduduk Brasil seperti terbelah dua, yang satu siap untuk pertandingan sementara di tempat lain kepulan asap dari barang-barang yang dibakar dan juga gas air mata memenuhi udara sebagai alat polisi melawan demonstran.

Sementara di tempat lain, sudah banyak pendukung timnas Brasil memakai jersey nomer 10 kepunyaan penyerang Neymar atau menghias diri mereka sendiri dengan beragam atribut seperti warna bendera atau memakai kaos berwarna hijau dan kuning, rok atau hiasan bunga di kepala.

Di Rio de Janeiro, para turis terpana dengan keindahan gunung Corcovado, di mana bendera Brazil ukuran besar dipasang sebagai hiasan patung ikonik Redeemer.

Selain itu para suporter dari penjuru dunia memakai kaos national tim masing-masing dan berkumpul di sekitar monumen, salah satu pendukung Argentina membawa bendera bertuliskan: "Ya kami bisa."

Hari ini merupakan hari libur di Sao Paulo, fans berkumpul sejak pagi hari di luar hotel tempat menginap tim Brasil.

"Saya mencintai piala dunia. Saya selalu mengikutinya dan sekarang saya benar-benar bersemangat karena berada di Brasil," kata insinyur 57 tahun di luar hotel Pullman Ibirapuera ditengah kehadiran polisi.

Bentrokan juga pecah di sisi timur kereta bawah tanah di Sao Paulo yang berjarak beberapa meter dari stadion. Para pendemo itu mencoba masuk ke stadion Corinthians yang dipenuhi lebih dari 60.000 orang termasuk 12 kepala negara untuk melihat upacara pembukaan. Tetapi polisi berhasil memecah kerusuhan.

Sementara di Rio, demonstran juga menginvasi jalan menuju bandara internasional dan memblokadenya. Akibatnya menyebabkan macet yang panjang dan membuat para wisatawan khawatir lalu meninggalkan kendaraan dan berlari mengejar penerbangan mereka.

Di pusat kota Rio, sekitar 1000 demonstran kembali berdemonstrasi seperti tahun lalu ketika Piala Konfederasi dan menyerukan: "FIFA pulanglah!"

Di Belo Horizonte banyak bank dan usaha di sekitar alun-alun kota tutup karena aksi protes.

Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014