Jayapura (ANTARA News) - Ratusan pendukung Timnas Belanda di Kota Jayapura dan sekitarnya merayakan kemenangan tim tersebut dengan menggelar konvoi kendaraan bermotor dari Abepura menuju pusat ibu kota Provinsi Papua itu, Sabtu pagi.

Konvoi itu dilakukan setelah Belanda menang besar atas juara bertahan Spanyol dengan skor mencolok 5-1.

Gol-gol kemenangan tim asuhan Luis Van Gaal itu diciptakan Robin Van Persie dan Arjen Robben masing-masing dua gol dan satu gol Van Dirjk. Sementara gol bagi tim Spanyol dilesakkan melalui titik putih oleh Xabi Alonso.

Pantauan Antara di Abepura, Jayapura, Sabtu pagi, menunjukkan bahwa meski hujan gerimis, tetapi tidak menyurutkan semangat para pendukung tim Oranye untuk merayakan tim kebanggaan mereka dengan berkonvoi kendaraan bermotor.

Para pendukung iada yang memegang bendera negeri Kincir Angin, mengikatkan bendera di motor, bahkan ada yang menjadikannya sebagai ikat kepala.

Di Tanah Hitam, Distrik Abepura warga pendukung tim Belanda berkumpul dan meneriakkan yel-yel kemenangan Robin Van Persie dan kawan-kawan sambil memegang bendera, sementara di Waena, Distrik Yabansai yang banyak dihuni mahasiswa berkonvoi kendaraan bermotor.

Di Kampung Yoka, malah ada warga yang membunyikan petasan sebagai tanda bangga tim kesayangannya meraih kemenangan telak atas tim Matador. "Kemenangan Belanda atas Spanyol, membalas kekalahan di final empat tahun sebelumnya," kata Mepa Ockto yang mengaku pendukung timnas Belanda.

Fendy Rakmeni salah seorang warga Jayapura pendukung tim Spanyol mengaku kecewa dengan penampilan Fernando Torres dan kawan-kawan. "Tapi tidak mengapa. Empat tahun lalu Spanyol gagal di laga pembuka, tapi malah juara," katanya.

Sementara itu pantauan Antara di sejumlah kompleks perumahan di Abepura dan Waena, Jayapura, warga memasang bendera tim kesayangan di depan rumahnya masing-masing, seperti bendera negara Belanda, Spanyol, Jerman, Brasil dan Argentina.

Berbagai acara nonton bersama dilakukan sejak pertandingan perdana antara Brasil vs Kroasia. Demam Piala Dunia di Jayapura telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir, seperti kota lain di Indonesia.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014