Banda Aceh (ANTARA News) - Stok beras untuk kebutuhan masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dalam kategori kritis yakni hanya tersedia sebanyak 16 ribu ton atau cukup untuk 1,5 bulan. "Khusus untuk puasa Ramadhan 1427 Hijriyah itu jelas tidak jadi masalah, karena stok yang kini memiliki cukup untuk kebutuhan sepanjang 1,5 bulan," kata Kepala Divre Perum Bulog NAD, Muchtar Saat, kepada ANTARA di Banda Aceh, Jumat. Ia menyebutkan stok beras sebanyak itu belum tercatat untuk mengantisipasi masa-masa panik pasca bencana alam. "Kita khawatir jika tidak ada penambahan pasokan dari pusat dalam waktu dekat," tambahnya. "Bulog menyalurkan beras itu selama ini lebih diprioritaskan untuk membantu meringankan beban masyarakat miskin dan para pengungsi korban gempa dan tsunami," ujar Muchtar Saat. Khusus untuk masyarakat korban gempa dan tsunami, Bulog bekerjasama dengan badan pangan dunia (WFP) sebatas untuk mendistribusikan bantuan beras murah itu kepada penduduk. Untuk kebutuhan para pengungsi selama sebulan, Bulog menyalurkan rata-rata sebanyak sembilan hingga 10 ribu ton beras per-bulan. Sementara harga beras yang disalurkan kepada masyarakat miskin itu senilai Rp1.000,/kilogram. Lebih lanjut, Muchtar menjelaskan menipisnya stok buok itu dikarenakan hingga kini petani tidak menjual gabahnya. Harga jual padi petani kepada pengusaha sebesar Rp2.000,/kilogram. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006