Porto Alegre, Brasil (ANTARA News) - Pemain depan Australia, Mathew Leckie, percaya bahwa timnya bisa menjadi yang terbaru yang menyebabkan kemarahan di Piala Dunia pada Rabu saat mereka menghadapi tim Belanda yang belum lama mengalahkan juara bertahan Spanyol 5-1.

Socceroos perlu mengambil sesuatu dari pertandingan itu jika mereka mau mengulang lolos ke 16 besar pada 2006 setelah menyerang 3-1 dari Chile dalam pertandingan pembuka.

Namun, Leckie pikir timnya telah tampil cukup baik walaupun dalam pertandingan itu Australia kebobolan dua gol dalam 15 menit pertama. Ia tetap yakin ia dan rekan-rekannya bisa menyebabkan Belanda dalam masalah.   

"Saya yakin Chile tidak menyangka pertandingan (melawan Australia) akan menjadi sekeras itu. Sementara Belanda, jelas mereka telah melihat pertandingan itu dan mereka mungkin akan mengulasnya," kata Leckie.

"Tapi kami pasti akan memukul Belanda di bagian yang mereka tidak duga. Semoga kami bisa memanfaatkan kesempatan yang ada dengan baik dan dapat membuat beberapa gol," ujarnya.

Senjata paling ampuh Australia dalam serangan melawan Chile adalah gol dari Tim Cahill, yang menjadi pemain kesembilan yang mencetak gol di Piala Dunia melalui sundulan yang baik untuk membawa timnya kembali ke dalam permainan dengan skor 2-1.

Leckie meyakini penyerang dari New York Red Bulls itu akan menjadi pemain  kunci lagi jika mereka berhadapan dengan Belanda.

"Kami banyak menyerang Chile melalui sayap, kami memiliki banyak bek yang bergerak cepat dan kami memiliki Timmy yang merupakan salah satu penyundul terbaik dalam permainan. Jadi, jika kami bisa masuk ke wilayah yang luas dan mendapatkan beberapa umpan yang baik, saya kira hal itu akan sulit bagi pihak manapun untuk menghentikan kami," katanya.

Walaupun demikian, timnas Belanda akan tampil penuh percaya diri setelah berhasil mempermalukan Spanyol dalam pertandingan pembukaan, untuk membalas kekalahan mereka pada final empat tahun lalu.

Duo bintang Belanda, Robin van Persie dan Arjen Robben, akan menjadi target yang paling diawasai setelah penampilan dua pemain andalan Louis van Gaal itu di Salvador. Namun, sang kapten Van Persie mengatakan pengalaman telah mengajarinya untuk tidak maju bagi diri sendiri, tetapi sebagai tim.

"Sekarang ini masih tahap awal turnamen. Kami mencapai hasil yang mengesankan di awal, tetapi perjalanan masih panjang untuk memenangkan Piala Dunia. Ini merupakan turnamen kelima saya, dan saya tahu bagaimana cara kerjanya. Euforia kemenangan hilang secepat kemunculannya," ujar van Persie kepada FIFA.com.

"Jadi kami harus memastikan bahwa kami berpegang pada prinsip itu, tidak hanya untuk para fans dan penonton, tetapi juga untuk diri kami sendiri," lanjutnya.

Striker Manchester United itu yakin pelatihnya, Van Gaal, akan siap menghadapi pertandingan yang sangat berbeda dengan sebelumnya saat melawan Australia.

"Ini adalah awal yang luar biasa untuk perjalanan Piala Dunia kami, dan kami telah membuat banyak orang sangat senang. Saya telah melihat rekaman spektakuler dan gambar dari perayaan di seluruh dunia dan itu membuat saya sangat bangga," katanya.

"Namun, seperti yang saya sudah katakan, itu baru tiga poin pertama. Sekarang fokusnya adalah pada Australia dan saya pikir itu akan benar-benar berbeda dengan pertandingan melawan Spanyol," ungkapnya.

Van Persie berpendapat, Australia memiliki gaya bermain yang sangat berbeda dengan Spanyol sehingga ia dan timnya harus menyesuaikan permainan untuk mengalahkan mereka.


Pelatih Belanda, Van Gaal, diperkirakan untuk membentuk formasi yang sama seperti dalam pertandingan melawan Spanyol, dimana Wesley Sneijder bergabung dengan Van Persie dan Robben dalam sebagai kelompok penyerang.

Sementara pelatih Australia Ange Postecoglou terpaksa harus melakukan satu perubahan komposisi pemain dalam timnya karena cedera yang dialami Ivan Franjic. Posisi Ivan akan digantikan oleh Ryan McGowan, demikian mengutip AFP.

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014