Nairobi (ANTARA News) - Amerika Serikat menyatakan pihaknya akan memindahkan sebagian diplomatnya keluar Kenya dan telah melarang semua staf kedutaan melakukan perjalanan ke pesisir Samudera India, tempat 65 orang terbunuh dalam serangan-serangan pada Ahad dan Senin.

Para militan dari Somalia, tetangga Kenya, mengaku bertanggung jawab atas penembangan serampangan dan pembunuhan dengan cara eksekusi tetapi Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengatakan bahwa saingan-saingan politik di dalam negeri melakukan serangan-serangan tersebut.

"Karena serangan teroris pada 15 Juni ... Kedubes AS memberlakukan larangan atas perseonel pemerintah AS melakukan perjalanan ke semua wilayah di pesisir," menurut Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan di lamannya pada Kamis.

Dikatakan, pemerintah AS terus menerima informasi tentang serangan-serangan yang mungkin dilakukan atas kepentingan Kenya, AS dan Barat di negara yang ekonominya paling besar di Afrika Timur, termasuk ibu kota Kenya, Nairobi, dan Mombasa dan Diani, kota-kota di pesisir.

"Berdasarkan siatuasi keamanan yang terbaru di Kenya, Kedubes juga merelokasi sejumlah stafnya ke negara-negara lain," katanya.

Inggris, Prancis dan Australia bulan lalu mengeluarkan peringatan-peringatan kepada warga negaranya terkait bepergian ke bagian-bagian di pesisir Kenya.

Presiden Kenyatta sebelumnya tahun ini mengatakan industri pariwisata sedang bermasalah akibat serangan-serangan.

Sementara itu Pemerintah Kenya Jumat mendesak warganya untuk menonton pertandingan Piala Dunia di rumah daripada di tempat-tempat umum, kurang dari seminggu setelah serangan-serangan tersebut.

"Dimanapun yang memungkinkan, warga Kenya sangat disarankan untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia dari rumah mereka, bukan di tempat-tempat terbuka yang padat dan tidak terlindungi," kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan.

"Meski pemerintah telah meningkatkan keamanan di semua wilayah negara, pemilik bar dan restoran pada saat yang sama diberitahu untuk tetap waspada di wilayah operasi masing-masing," demikian pernyataan tersebut.

"Ini akan memastikan bahwa pelanggan bar dan restoran aman dari penjahat yang mungkin mencoba mengambil kesempatan dari Piala Dunia untuk melancarkan aksi kriminal dan kekerasan."

Pada Minggu malam, sekelompok orang bersenjata menyerang kota Mpeketoni yang terletak di dekat pulau wisata Lamu, dan membunuh hampir 50 orang. Serangan itu terjadi ketika orang-orang di kota itu tengah menyaksikan pertandingan Piala Dunia di kafe-kafe dan hotel-hotel lokal, demikian AFP.

(M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014