Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 200 peserta yang memiliki latar belakang memasak seperti mahasiswa bidang kuliner, pengelola restoran, dan pemilik kios makanan atau kantin mengikuti audisi "Hells Kitchen Indonesia" yang diadakan SCTV di Yogyakarta.

"Mereka mengikuti audisi selama dua hari. Peserta audisi yang lolos ke babak selanjutnya akan dibagi dalam beberapa tim," kata Public Relations Marketing Communication Department SCTV Metha Tri Rizka di sela audisi "Hells Kitchen Indonesia" (HKI) di Yogyakarta, Jumat.

Setiap tim, kata dia, akan diawasi secara ketat oleh "head chef" untuk menyelesaikan berbagai tantangan baik secara individu maupun kelompok.

"Head chef juga berhak untuk mengeliminasi peserta yang dinilai tidak layak untuk melanjutkan kompetisi bahkan saat proses memasak belum selesai dilakukan," katanya.

Head Marketing Communication SCTV Verno Nitiprodjo mengatakan SCTV akan segera menghadirkan sebuah program terbaru bertajuk "HKI" yakni sebuah "reality" kompetisi memasak yang penuh dengan tantangan, strategi, dan ketegangan tersendiri yang dihadirkan dalam setiap episodenya.

"Program itu menggelar audisi di lima kota besar di Indonesia, yakni Surabaya, Bali, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta. Peserta yang mengikuti audisi adalah mereka yang telah mendaftar secara online dan mendapat email undangan resmi untuk mengikuti audisi," katanya.

Menurut dia, setiap peserta audisi akan ditantang untuk membuat sebuah masakan terbaik. Setiap peserta dalam program itu akan berkompetisi sebagai karyawan dari sebuah restoran yang dipimpin seorang chef terkenal yakni Juna Rorimpandey.

Mereka akan menjalankan restoran secara profesional komplet dengan perlengkapannya dan menyajikan hidangan yang sesungguhnya kepada para pelanggan restoran.

"Kehadiran chef Juna yang dikenal dengan kemampuan memasak dan tangan dinginnya dalam mencetak chef andal akan menjadi daya tarik tersendiri untuk menjadi tontonan yang ditunggu-tunggu," katanya.

Dengan menghadirkan program itu, kata dia, SCTV ingin memberikan ruang eksistensi bagi mereka yang memiliki kemampuan memasak serta ingin terus belajar dan mengasah kemampuan mereka.

"Kehadiran chef Juna sebagai head chef diharapkan bisa menjadi poin tersendiri untuk membuat program itu berbeda dengan program sejenis," katanya.

(B015/N002)

Pewarta: Bambang S Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014